SuaraSumbar.id - Sejak pagi, Rabu (15/5/2024), cuaca di Kapalo Koto, Sungai Pua, Kabupaten Agam diselimuti awan mendung dan angin kencang. Kondisi ini membuat warga setempat waspada terhadap kemungkinan banjir lahar dingin susulan.
Badri, warga setempat, menyampaikan bahwa ada tanda-tanda hujan di hulu kawasan Gunung Marapi.
"Sekilas sepertinya di hulu kawasan Gunung Marapi sudah terjadi hujan. Harus kami wanti-wanti juga ini," kata dia.
Ia menambahkan, kondisi cuaca seperti ini meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan lebat yang dapat memicu banjir lahar dingin.
"Jika hujan lebat terjadi, kemungkinan banjir lahar dingin terbuka lebar," ujarnya.
Dia juga menyebutkan masih banyak bebatuan yang tergantung di hulu, yang bisa sewaktu-waktu menggelinding jika didorong oleh air.
"Informasi dari warga lain, di hulu masih banyak bebatuan yang tergayut. Batu itu sewaktu-waktu bisa menggelinding kalau didorong air," jelasnya.
Meski mewaspadai hujan, Badri mengungkapkan bahwa pemerintah nagari telah memberikan arahan agar warga bisa mengevakuasi diri secara mandiri.
"Beberapa tempat pengungsian sudah disiapkan, kalau memang hujan lebat dan banjir lahar terjadi," terangnya.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Dengan persiapan dan kewaspadaan, diharapkan warga Kapalo Koto dapat menghindari dampak buruk dari banjir lahar dingin yang mungkin terjadi.
Kontributor : Rizky Islam