Sumbar Kejar Peluang Konsep Baru Tour de Singkarak, Ini Alasannya

Pemprov Sumbar sedang memperjuangkan iven TdS masuk dalam rangkaian iven olahraga pariwisata (sport tourism) Indonesia Cycling Series (ICS) 2024.

Riki Chandra
Rabu, 07 Februari 2024 | 22:20 WIB
Sumbar Kejar Peluang Konsep Baru Tour de Singkarak, Ini Alasannya
Mahyeldi berdiskusi dengan penyelenggara ICS 2024 di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (7/2/2024). [Dok.Biro Adpim Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) sedang memperjuangkan iven Tour de Singkarak (TdS) masuk dalam rangkaian iven olahraga pariwisata (sport tourism) Indonesia Cycling Series (ICS) 2024. Salah satu caranya adalah dengan mengonsep ulang TdS tersebut.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, konsep baru TdS bertujuan untuk mengundang lebih banyak peserta dari kalangan pecinta. Dengan begitu, dampak langsung iven tersebut bisa dirasakan masyarakat.

“Sebelumnya, pelaksanaan iven TdS ini memang full kejuaraan yang melibatkan para atlet profesional dari banyak negara. Secara dampak bagi masyarakat, memang masih menjadi perdebatan. Dampak yang paling terasa memang semakin bagusnya kualitas jalan di Sumbar, karena ada sokongan anggaran dari pusat untuk itu,” kata Mahyeldi berdiskusi dengan penyelenggara ICS 2024 di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (7/2/2024).

Hanya saja, TdS kini tidak lagi mendapat sokongan anggaran dari pemerintah pusat. Kemudian, daerah juga belum mumpuni sendiri menghelat iven tersebut dengan konsep full kejuaraan balapan.

Baca Juga:2 ASN di Sumbar Tersangkut Kasus Netralitas Pemilu 2024, Mahyeldi: Yang Melanggar Harus Siap Terima Konsekuensi!

Rancangan pelaksanaan ICS 2024 sendiri dimulai dengan iven Tour de Prambanan (TdB) Yogyakarta, Tour de Spirit of Java (TdSJ) Solo Jawa Tengah, Tour de Manado (TdM) Sulawesi Utara, dan ditutup dengan Tour de Singkarak (TdS). Rangkaian iven tersebut menargetkan 80 persen peserta dari kalangan hobbies (pecinta), dan 20 persen lainnya dari kalangan pebalap profesional.

“Kami rasa, konsep TdS yang sepenuhnya sport tourism ini akan menjawab berbagai pertanyaan soal dampak langsung iven TdS selama ini bagi masyarakat. Sebab, konsep baru ini akan mengedepankan unsur pariwisata, yang menargetkan 1.600 lebih peserta. Mereka akan menetap di Sumbar selama tiga hari untuk mengikuti iven yang hanya digelar satu hari,” ujarnya.

Gubernur berharap, rencana TdS dalam rangkaian ICS dapat digelar berbarengan dengan puncak peringatan Hari Jadi Provinsi Sumbar pada 1 Oktober 2024 mendatang. Ia meyakini, akan semakin banyak pihak yang terlibat untuk mendukung TdS dengan konsep baru tersebut, karena juga akan membuka peluang pasar bagi berbagai destinasi pariwisata dan produk UMKM Sumbar.

Sementara itu, Santi dari Fiva Sport Indonesia selaku penyelenggara iven ICS 2024 turut meyakini bahwa TdS dengan konsep baru tersebut akan mendatangkan keuntungan besar bagi masyarakat dan pemerintah melalui penerimaan pajak. Terlebih, TdS sebelumnya sudah memiliki nama besar, dan Sumbar memiliki potensi luar biasa di sektor wisata, kuliner, dan rute jalan yang sangat menantang bagi para pesepeda.

“Melibatkan TdS dalam Indonesia Cycling Series 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku penyelenggara. Sebab, ICS tidak hanya fokus pada olahraga, melainkan juga fokus pada aspek pariwisata. Untuk kemasan, TdS sangat layak dikemas dengan menempelkan entitas kebudayaan lokal di dalamnya. Kami sangat yakin ini akan memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat,” katanya.

Baca Juga:Penyaluran Bansos di Sumbar Perlu Validitas Data Sosial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak