1 Jam Pidato, Megawati Tak Sekali pun Sebut Nama Jokowi, Justru Mengkritik Penguasa

"Kekuasaan itu akan berhenti apapun jabatannya," kata Megawati

Chandra Iswinarno
Rabu, 10 Januari 2024 | 20:57 WIB
1 Jam Pidato, Megawati Tak Sekali pun Sebut Nama Jokowi, Justru Mengkritik Penguasa
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat perayaan HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya yang kritis dan penuh makna, dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Tak seperti pidato-pidatonya dalam kurun waktu satu dekade terakhir, Megawati dalam pidatonya kali ini yang berlangsung satu jam, tak sekali pun menyebut nama Presiden Jokowi.

Jokowi sendiri tidak menghadiri perayaan tersebut karena melawat ke luar negeri. Sementara PDIP menegaskan memang tidak mengundang Jokowi.

Megawati membuka pidatonya dengan menyampaikan terima kasih kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang hadir dalam acara tersebut.

Baca Juga:Megawati Diamkan Pembangkangan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar - Mahfud

Selain itu, Megawati juga menyebut nama sejumlah tokoh politik dan menteri yang hadir, termasuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP.

Dalam pidatonya, Megawati menegaskan bahwa Pemilu bukan alat bagi elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dan mengkritik pemimpin yang mabuk kekuasaan.

"Sekarang hukum dipermainkan, bahwa kekuasaan bisa dijalankan semaunya saja, no, no, and no," ujar Megawati.

Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjunjung tinggi moral dan etika dalam Pemilu.

Megawati mengaku menerima kekalahan dalam Pilpres 2004 dengan lapang dada dan menegaskan bahwa kekuasaan tidak abadi.

Baca Juga:Megawati: Pemimpin yang Memecah Belah Biasanya Haus Kekuasaan

"Kekuasaan itu akan berhenti apapun jabatannya," kata Megawati, menambahkan bahwa pemilu saat ini tampaknya telah bergeser arah, dengan rakyat mengalami berbagai intimidasi.

Pengamat politik Karyono Wibowo menilai bahwa sindiran Megawati terkait pemimpin mabuk kekuasaan dan jatuhnya Orde Baru ditujukan kepada Jokowi, meski tidak secara eksplisit.

Karyono menekankan pentingnya langkah-langkah berikutnya yang akan diambil oleh PDIP dan pihak lain terkait pernyataan tersebut untuk memastikan proses Pemilu berjalan demokratis.

Sementara itu, Chico Hakim dari PDIP menjelaskan bahwa ketidakhadiran Jokowi di acara HUT PDIP karena Presiden sedang melakukan kunjungan kenegaraan.

Ganjar Pranowo, yang hadir di acara tersebut, menyatakan bahwa ketidakhadiran Jokowi bukan masalah dan menekankan pentingnya netralitas dalam Pemilu, sejalan dengan peringatan yang disampaikan Megawati.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini