Tanda-tanda Kesemutan Gejala Stroke, Pakar: Otak Kita Kayak Komputer!

Pakar neurologi, dr Sigit Dewanto mengatakan, kesemutan yang menjadi gejala stroke biasanya terjadi di satu sisi tubuh dulu, kiri atau kanan, bukan kedua sisi.

Riki Chandra
Kamis, 26 Oktober 2023 | 16:15 WIB
Tanda-tanda Kesemutan Gejala Stroke, Pakar: Otak Kita Kayak Komputer!
Ilustrasi stroke. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Pakar neurologi, dr Sigit Dewanto mengatakan, kesemutan yang menjadi gejala stroke biasanya terjadi di satu sisi tubuh dulu, kiri atau kanan, bukan kedua sisi.

"Kelemahan atau kesemutan pada wajah, tangan dan kaki, biasanya satu sisi dulu, jadi kanan atau kiri. Kalau kesemutan empat-empatnya, tangan dua, kaki dua, itu bukan stroke. Atau kesemutan tangan saja, itu juga bukan stroke," kata Sigit dalam "Small Group Media Discussion RSPI bertema "Penanganan Stroke dengan Teknologi Terdepan", Rabu (25/10/2023).

Stroke merupakan keadaan terganggunya peredaran darah ke otak secara tiba-tiba atau mendadak, biasanya dapat disebabkan oleh tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan terputusnya asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak, sehingga jaringan otak menjadi rusak.

Berbicara gejala, selain kesemutan pada wajah, tangan dan kaki, tanda stroke juga meliputi nyeri kepala, pingsan atau tidak sadar, vertigo atau pusing berputar.

Baca Juga:Cek Stok Bulog Sumbar, Jokowi Wanti-wanti Antisipasi Dampak Buruk Kekeringan: Cadangan Beras Harus Ada!

"Bisa beda-beda gejalanya, karena otak kita kayak komputer. Jadi yang rusak yang mana, itu yang menyebabkan gejalanya, semisal tiba-tiba enggak bisa mendengar, mencium, lupa-lupa," tutur lulusan Universitas Diponegoro itu.

Khusus nyeri kepala tanda stroke, biasanya tidak pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien, terasa sangat hebat, berbeda dengan sakit kepala yang lain.

Gejala stroke lainnya yakni kebingungan, kesulitan bicara, kesulitan melihat, kesulitan berjalan atau mengalami gangguan keseimbangan dan semua ini terjadi tiba-tiba.

"Yang namanya stroke. Selalu gejalanya tiba-tiba. Kalau ada gejala sebelumnya, mungkin bukan stroke, yang lain, misalnya tumor otak," kata Sigit.

Dia mengatakan, saat ini stroke dan serangan jantung membunuh lebih dari 15 miliar orang per tahun. Dua penyakit ini banyak dialami individu berusia di bawah 65 tahun dan seharusnya dapat dicegah.

Baca Juga:Bahas Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Mahyeldi Sebut Jokowi ke Sumbar Lagi Akhir 2023

Khususnya stroke, diketahui memiliki kemungkinan adanya gejala sisa atau cacat yang tinggi.

"Penyakit lain mungkin bisa sembuh sempurna, tetapi kalau stroke ini banyak yang cacat," demikian kata Sigit. (Antara)

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak