SuaraSumbar.id - Bom meledak di sebuah gereja di Republik Demokratik Kongo timur pada Minggu (15/1/2023). Serangan itu diluncurkan kelompok teroris saat kebaktian.
Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Menurut petugas keamanan di Kongo timur, Lt. Apollo Mwanamboka, ledakan terjadi di Gereja Spak di Kota Kasindi, Provinsi Kivu Utara yang bergejolak.
Posisi lokasi itu berada kurang dari satu mil dari pos perbatasan Mpondwe dengan Uganda.
Baca Juga:Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Diduga dari Kelompok JAD
Saksi mata bernama Julius Kasake mengungkapkan bahwa ia sedang melewati gereja tersebut ketika mendengar suara ledakan keras. Ia mengatakan warga sekitar mendatangi gereja untuk membantu para korban.
Lewat wawancara telepon dengan kantor berita Anadolu, juru bicara Angkatan Bersenjata Kongo Anthony Mualushay mengatakan serangan itu kemungkinan dilakukan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), yakni kelompok teroris Uganda yang loyal pada kelompok teroris Daesh/ISIS.
Sementara itu, militer Uganda langsung memperketat keamanan di pos perbatasan dan daerah sekitarnya.
ADF dibentuk di Uganda pada akhir 1990-an dengan tujuan utama menggulingkan presiden.
Militer Uganda berhasil menaklukkan kelompok tersebut, yang akhirnya kabur ke hutan-hutan di Kongo, tempat mereka menyerang warga sipil yang tak bersalah. (Antara/Anadolu)
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut Jumlah Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung