SuaraSumbar.id - Sebanyak 13.708 jiwa warga Aceh Utara, mengungsi akibat banjir di wilayah tersebut. Jumlah tersebut tersebar di tujuh kecamatan.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi melansir Antara, Rabu (5/10/2022).
"Data sementara ada 13.708 jiwa atau 4.443 kepala keluarga sudah mengungsi di 29 titik pengungsian. Kemungkinan jumlah pengungsi terus bertambah mengingat banjir terus meluas," kata Mulyadi.
Adapun tujuh kecamatan yang dilanda banjir, yaitu Kecamatan Tanah Luas meliputi empat desa. Kecamatan Samudera terdiri dari tujuh desa.
Baca Juga:Prediksi Juventus vs Maccabi Haifa; Pertaruhan Harga Diri Si Nyonya Tua
Kecamatan Matang Kuli terdiri 22 desa, Kecamatan Pirak Timu lima desa, Kecamatan Lhoksukon sembilan desa, dan Kecamatan Cot Girek satu desa.
"Untuk Kecamatan Nisam, air sudah merendam badan jalan dan longsor di Desa Binje. Ketinggian air saat ini sudah mencapai satu setengah meter," ujarnya.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Aceh Utara dan kabupaten tetangga, Bener Meriah, sehingga menyebabkan meluapnya Krueng (sungai) Keureuto dan Krueng Pirak.
Dirinya mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Krueng Keureto dan Krueng Pirak waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah masih tinggi.
Saat ini petugas gabungan dari BPBD, TNI Polri, SAR, Rescue dan TRC, terus memantau kondisi banjir di lapangan. Tim gabungan juga mengevakuasi masyarakat terdampak banjir.
Baca Juga:Deklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres, Grace Natalie: PSI Tidak Beri Tahu Secara Khusus
"Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik. Tim terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat banjir," katanya.