Efek Besar Anies Baswedan Capres 2024, Pemilih Gerindra di Ranah Minang Diprediksi Migrasi ke Partai NasDem

Keputusan Surya Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024, akan berdampak besar terhadap pemilih di Sumatera Barat (Sumbar) pada Pemilu mendatang.

Riki Chandra
Selasa, 04 Oktober 2022 | 13:27 WIB
Efek Besar Anies Baswedan Capres 2024, Pemilih Gerindra di Ranah Minang Diprediksi Migrasi ke Partai NasDem
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Keputusan Surya Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024, akan berdampak besar terhadap pemilih di Sumatera Barat (Sumbar) pada Pemilu mendatang.

Hal itu dinyatakan pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Najmuddin Rasul. Menurutnya, pemilih di Ranah Minang sangat rasional yang selau melihat rekan jejak seorang figur.

"Nah, orang Sumbar sebagian besar melihat pak Anies berhasil memimpin Jakarta. Oleh karena itu, pengusungan capres Anies oleh NasDem itu akan berpengaruh besar terhadap pemilih di Sumbar," katanya kepada SuaraSumbar.id, Selasa (4/10/2022).

"Mereka (NasDem) harus berbenah dalam pengertian mulai dari saat ini harus memaksimalkan fungsi partai. Artinya, pimpinan NasDem harus melakukan rekrutmen kembali kaderisasi dan pendidikan politik," ujarnya lagi.

Baca Juga:Petinggi Golkar Senang SBY Turun Gunung di Pemilu 2024, Waketum: Semua Orang Harus Turun Mengawasi!

Jika NasDem melakukan pembenahan terhadap partai, kata Najmuddin, maka akan berpotensi terjadinya migrasi pemilih dari Partai Gerindra yang menguasai parlemen di Sumbar pada Pemilu 2019, ke Partai NasDem.

"Pencapresan Anies akan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilih di Sumbar. Jika 2019 suaranya ke Prabowo, akan terjadi migrasi pemilih ke Anies di 2024," tuturnya.

Disamping migrasi pemilih, sambung pakar komunikasi itu, keputusan pencapresan Anies Baswedan dalam politik adalah sebuah rivalitas idiologi partai politik.

"Artinya persaingan ideologi partai politik. Suatu saat demi kepentingan politik dan kepentingan bangsa, bukan tidak mungkin terjadi kolusi ideologi. Walaupun ideologi antar partai itu berbeda," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Partai NasDem secara resmi mengumumkan dan mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) yang bakal diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga:Sama dengan Usul Megawati, PKB Setuju Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Diganti

Deklarasi atau pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem atau NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Awalnya Surya menyampaikan pidato sambutannya dari atas podium. Sejumlah petinggi jajaran Partai NasDem turut hadir dalam acara ini.

Surya menyampaikan salah satu alasan Anies dipilih menjadi calon presiden diusung NasDem yakni karena Gubernur DKI Jakarta itu dianggap paling terbaik.

Sebelumnya dalam Rakernas, Nasdem sudah memutuskan tiga nama bakal capres sebelumnya pada forum Rakernas yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Kenapa Anies? why not the best," kata Surya Paloh.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini