SuaraSumbar.id - Video dua cowok remaja berpelukan di salah satu halte TransJakarta, viral di media-media sosial, Kamis (15/9/2022).
Dilihat SuaraSumbar.id pada akun Instagram @jakarta.keras, tampak dua lelaki berpelukan erat di salah satu area halte TransJakarta.
Cowok yang satu memakai celana training warna kuning dan kaus warna hijau seragam sekolah. Dia juga memakai tas panggul.
Sementara satu cowok lainnya yang dia peluk tampak lebih tua memakai kaus abu-abu serta celana jins.
Baca Juga:Kripto TerraLUNA dan TerraUSD Terancam Bangkrut, Sang Developer Diburu
Keduanya tampak berpelukan cukup lama. Setelah itu, cowok yang memakai baju hijau menarik lengan temannya untuk mengarahkan ke salah satu gate jurusan TransJakarta.
"Janji gak iri?" tulis akun @jakarta.keras sebagai keterangan video.
"Insya Allah kamu bisa jadi anak yang banggain orang tua ya dik," @adityaxxx.
"Itu bapak sama anak. Mungkin anaknya berkebutuhan khusus. Anak istimewa," @heyxxx.
Cinta platonik
Pernahkah Anda mendengar tentang hubungan platonik? Biasanya, konsep hubungan ini erat dikaitkan dengan pertemanan. Benarkah begitu?
Baca Juga:Revitalisasi Seratus Halte Transjakarta untuk Ramah Disabilitas
Dilansir Very Well Mind, hubungan platonik terjadi ketika seseorang berbagi ikatan namun tidak memiliki hasrat seksual. Konon, konsep hubungan ini berasal dari filsuf Yunani kuno Plato.
Konsep ini awalnya dikenal untuk membangun hubungan kepada sang ilahi. Namun saat ini, penggunaannya bergeser untuk merujuk pada teman dekat.
Ada sejumlah karakteristik hubungan platonik yang bisa terlihat secara kasat mata. Apa saja?
Kedekatan. Dua orang dalam suatu hubungan memiliki kedekatan satu sama lain. Kedua orang tersebut sama-sama merasa dekat dan hubungan mereka baik.
Kejujuran. Pada hubungan platonik ini berkata jujur tentang semua hal sangat aman dan nyaman dilakukan. Bahkan kedua individu bisa membagikan apa yang dipikirkan dan dirasakan tanpa ragu.
Penerimaan. Karena adanya penerimaan, hubungan antara dua individu terasa nyaman dan mudah. Keduanya bisa merasa bebas untuk menjadi diri sendiri.
Saling memahami. Orang yang menjalankan hubungan platonik ini saling memiliki koneksi, termasuk memahami dan menghormati pribadi satu sama lain. Tidak hanya itu, mereka juga tidak memaksa orang lain untuk melakukan apa yang tidak diinginkan.
Meski hubungan ini biasanya merujuk pada pertemanan, bukan berarti tidak ada ketertarikan. Seseorang bisa menjalankan hubungan platonik dengan orang lain yang menurutnya menarik.
Penelitian mengungkapkan, hubungan platonik memiliki dukungan sosial yang kuat, salah satunya baik untuk kesehatan mental yang merujuk pada keluarga, teman, bahkan orang-orang terdekat.
Lalu, apa saja jenis-jenis hubungan platonik yang bisa terjadi?
Bromance. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan hubungan yang saling dekat dan saling memberi kasih sayang tanpa hubungan seksual antar pria.
Womance. Istilah ini merujuk pada hubungan dua orang wanita, salah satunya dengan ikatan emosional tanpa adanya pertukaran seksual antar wanita.
Work Spuse. Keterlibatan hubungan platonik yang satu ini menggambarkan hubungan yang erat dengan rekan kerja. Bahkan, ikatan ini dikatakan hampir mirip dengan hubungan pernikahan saking dekatnya.
Kontributor : Rizky Islam