SuaraSumbar.id - Beredar kabar di media sosial yang menarasikan Ustaz Abdul Somad (UAS) memperbolehkan seseorang mencintai pasangan orang lain. Kabar itu diunggah akun Twitter @Murdian09309315.
Akun tersebut menggunggah tangkapan layar dari berita Portal Jember yang mengklaim bahwa Ustadz Abdul Somad, melalui ceramahnya, mengatakan bahwa mencintai pasangan orang lain tidak dosa dan justru merupakan jihad.
Akun Twitter tersebut juga menambahkan komentar yang berbunyi “bisa hancur manusia gara gara lo, tomat”.
Cuitan yang diunggah pada 15 Agustus tersebut telah disukai 460 kali, serta telah dibagikan dan dikutip ulang oleh lebih dari 100 orang.
Baca Juga:UAS soal Tudingan Radikal: Tontonlah Videonya dari A sampai Z, Jangan Tonton Potongan
“Hukum mencintai pasangan orang lain ternyata tidak dosa, menurut Ustadz Abdul Somad itulah nilai jihad”," begitu bunyi narasinya.
Benarkan klaim tersebut?
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id - jaringan Suara.com, informasi tersebut merupakan hoaks berulang. Akun YouTube bernama “Jalan Taubat” telah mengunggah ceramah lengkap Ustaz Abdul Somad mengenai hukum mencintai pasangan orang lain.
Dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad memang mengatakan bahwa mencintai pasangan orang lain tidak dosa, hanya beliau justru menganjurkan untuk tidak melanjutkan tindakan tersebut. Tidak ada pernyataan Ustadz Abdul Somad mengenai jihad di video tersebut.
Terlebih lagi, hoaks tersebut pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dan dikategorikan sebagai koneksi yang salah.
Baca Juga:Emang Ada Jin Kafir di Salib Yesus? Ini Jawaban UAS ke Daniel Mananta
Dengan demikian, tangkapan layar yang disebarluaskan oleh @Murdian09309315 merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Hoaks berulang. Judul artikel yang terlampir tidak sesuai. Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa mencintai pasangan orang lain memang tidak dosa, tetapi jangan diteruskan. Dengan begitu, konten di atas masuk dalam konten yang menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].