SuaraSumbar.id - Video yang dinarasikan sebagai ucapan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian memperbolehkan anggota polisi menembak masyarakat sipil, beredar di media sosial (medsos).
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @FPolitik pada Kamis (18/08/22) lalu. "Oknum Polisi yang harus ditertibkan. Jahat sekali bila dilakukan," tulis akun pengunggah video, dikutip dari Suara.com, Rabu (23/8/2022).
Dalam video kolase tersebut, tampak mantan Kapolri tersebut sedang berhadapan dengan para anggota polisi.
Tito kemudian bertanya, apakah masyarakat boleh ditembak.
"Masyarakat boleh ditembak?" tanya Tito Karnavian saat masih menjabat sebagai Kapolri.
Salah satu anggota polisi kemudian menjawab bahwa masyarakat boleh ditembak.
"Siap boleh Jenderal," jawab salah satu anggota polisi.
Video Tito tersebut juga disandingkan dengan video sekelompok anggota TNI yang mengungkapkan bahwa mereka rela menderita daripada masyarakat yang harus merasakan penderitaan.
"Tugas kemanusiaan. Keikhlasan dan pengorbanan nomor satu. Lebih baik kita tidak makan. Lebih baik kita menderita daripada masyarakat kita menderita," ucap anggota TNI.
Baca Juga:Polisi Tembak Warga Sipil, Kapolri Didesak Copot Jenderal Bintang Dua Ini
Benarkah klaim tersebut?
Melalui penelusuran Turnbackhoax.id - jaringan Suara.com, video tersebut nyatanya adalah hasil suntingan ataupun editan.
Pernyataan Tito Karnavian di bagian awal video hanyalah potongan video.
Video aslinya berisi pertanyaan Tito Karnavian kepada anggota polisi dengan narasi asli, "Saya mau tanya, kalau di lapangan tiba-tiba ada orang bawa parang mau bunuh masyarakat, boleh ditembak atau tidak", katanya.
"Siap boleh jendral!" jawab anggota polisi tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka video yang dinarasikan sebagai ucapan Tito Karnavian yang memperbolehkan anggota polisi menembak masyarakat adalah hoaks.
Unggahan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau hoaks.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].