SuaraSumbar.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Padang (UNP) menyayangkan sikap pihak kampus yang mengizinkan digelarnya konser di Auditorium UNP pada Minggu (24/7/2022) lalu.
Hal itu diungkapkannya dalam postingan di akun instagramnya @bemkmunp yang kini viral di media sosial. Akun tersebut menulis caption dengan tajuk "[UNP BERGOYANG JADI LADANG CUAN], yang diunggah pada Senin (25/7/2022).
"Baru-baru ini masyarakat Universitas Negeri Padang dihebohkan dengan pengadaan konser di Auditorium UNP tertanggal 24 Juli 2024," tulis postingan itu.
Para mahasiswa ini tak habis pikir, kenapa setiap kali mahasiswa ingin menggelar kegiatan di Auditorium, selalu dipersulit dalam hal izin dan pengurusan administrasi yang berbelit-belit. Sementara pihak lain dengan mudahnya menggunakan sarana tersebut.
Irwandi selaku Presma BEM KM UNP mengatakan, penggunaan gedung akademik yang tidak sesuai dengan porsinya adalah permasalahan utama yang dikritik.
"Kita tidak melarang acara konser tersebut, namun jangan di Auditorium, karena gedung tersebut seharusnya menjadi citra positif bagi pendidikan UNP," ujarnya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (27/7/2022).
Mereka juga menyoroti izin untuk masuk ke gedung tersebut. "Kalau kita berkaca pada pelaksanaan wisuda beberapa bulan yang lalu, orang tua para wisudawan tidak diperkenankan masuk dengan alasan protokol kesehatan, namun konser ini jangankan protokol kesehatan, pengawasannya saja tidak ada," terangnya.
Dia juga mengerti dengan keadaan UNP yang sudah berstatus menjadi PTNBH dan memiliki kewenangan untuk menghasilkan pemasukan sendiri dari luar. Namun, mereka meyayangkan hal itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan yang melambangkan UNP sebagai pusat pendidikan di Sumbar.
"Ini kalau kita kenal dengan istilah komersialisasi pendidikan karena banyak sekali fasilitas yang sebenarnya diperuntukan untuk mahasiswa, namun jadi ajang komersil untuk kampus mendapatkan pemasukan," tegasnya.
Baca Juga:Detik-detik Bus Masuk ke Jurang di Agam, Bawa 25 Mahasiswa Universitas Negeri Padang
Dia juga menyarankan ke depannya agar esensi dari perguruan tinggi tetap dijaga. Baginya, tidak sepantasnya kampus memfasilitasi konser-konser yang di luar esensi pendidikan.
"Terkait regulasi peminjaman gedung tersebut juga harus diperjelas, karena saat mahasiswa berniat meminjam gedung tersebut seakan-akan dipersulit, seperti dulu kita pernah akan mengundang tokoh nasional namun pihak kampus tidak memperbolehkan, sehingga terpaksa kita pindahkan," terangnya.
Dia juga mengatakan untuk postingan tersebut tidak mendapatkan tekanan dari kampus untuk menghapus. Namun mereka masih tidak dapat untuk melakukan audiensi dengan pihak kampus.
"Kita sudah mencoba melakukan audiensi kepada pihak kampus, namun pihak kampus masih belum bisa, nanti akan kita coba untuk melakukan kontak lagi," tutupnya.
Sementara itu, Covesia.com mencoba menghubungi Rektor UNP Prof Ganefri, namun sampai berita ini ditayangkan belum bisa dihubungi.