Pengamat Ingatkan Jenderal Andika Soal Pencalonan Capres 2024: Kinerja Panglima TNI Berpotensi Ditunggani Pencitraan

Robi menyebut ada dua alasan kinerja Andika sebagai Panglima TNI berpotensi ganda dengan kepentingan politik pribadinya.

Riki Chandra
Minggu, 24 Juli 2022 | 20:13 WIB
Pengamat Ingatkan Jenderal Andika Soal Pencalonan Capres 2024: Kinerja Panglima TNI Berpotensi Ditunggani Pencitraan
Rakernas Partai NasDem menetapkan tiga nama bakal calon presidennya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pengamat pertahanan dan keamanan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara mengingatkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, yang namanya muncul dalam pencalonan bakal calon presiden (Capres).

"Ketika nama Andika masuk ke bursa capres, itu sudah pasti ditarik pada kepentingan politik. Sementara dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI," kata Robi dalam keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).

Menurutnya, secara aturan tidak ada yang dilanggar oleh Andika dalam tindakannya itu. Namun secara etika, mencederai profesionalitas TNI di kemudian hari.

Robi menyebut ada dua alasan kinerja Andika sebagai Panglima TNI berpotensi ganda dengan kepentingan politik pribadinya. Pertama, pengumuman akhir pengusungan calon presiden secara definitif dari Partai NasDem kemungkinan akhir tahun 2022.

Baca Juga:Jenderal Mark AA Milley: Indonesia Negara Penting Bagi AS

"Andika dengan jabatan yang dipimpinnya akan memanfaatkan power tersebut untuk mempengaruhi NasDem mengusungnya. Sebab, secara personal Andika seperti membiarkan usulan dari NasDem tersebut dan ini berpotensi abuse of power," ujar pengajar Pengkajian Stratejik FISIP UIN Syarif Hidatullah Jakarta itu.

Robi melihat beda sikap antara Andika dengan Panglima TNI 2015-2017 Gator Nurmantyo. Gatot secara tegas ketika menjabat sebagai Panglima TNI mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan atau tidak bersedia dicalonkan sebagai presiden, selagi dirinya menjabat sebagai Panglima TNI.

Alasan kedua, menurut Robi, ketika tidak ada sikap yang jelas oleh Andika, maka pekerjaannya sebagai Panglima TNI berpotensi menjadi tidak profesional.

"Sebab apa pun yang akan dilakukannya saat ini pasti sarat ditunggangi dengan pencitraan dirinya untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” kata Robi. (Antara)

Baca Juga:Heboh Kontainer Berisi Senjata Tentara Amerika Serikat Disegel Bea Cukai, Jenderal Andika: Itu Miskomunikasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak