SuaraSumbar.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai, nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumatera Utara (Sumut), masih melemah di awal 2022. Sehingga posisinya dalam menyumbang ke total ekspor turun ke peringkat ketiga.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin mengatakan, nilai ekspor karet dan barang dari karet pada Januari 2022 turun 11,44 persen dibandingkan periode sama 2021.
"Pada Januari 2022 nilai ekspor karet Sumut masih 115,300 juta dolar AS dari periode sama 2021 yang sudah mencapai 129, 063 juta dolar AS," katanya, melansir Antara, Minggu (27/3/2022).
Penurunan nilai ekspor cenderung turun akibat volume ekspor yang turun.
Baca Juga:Duduk di Pinggir Pantai, Dua Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Glagah
"Akibat nilai ekspor karet melemah, peran atau kontribusi golongan karet dan barang dari karet itu ke total ekspor Sumut di periode sama menurun juga atau menjadi hanya 11 95 persen," katanya.
Posisi golongan barang itu menempati peringkat ketiga dari total ekspor Sumut yang di Januari sebesar 956,4111 juta dolar AS.
"Biasanya karet dan barang dari karet menempati posisi kedua terbesar dalam ekspor, namun di Januari turun ke peringkat ketiga digeser oleh golongan berbagai produk kimia," jelasnya.
Nilai ekspor berbagai produk kimia pada Januari 2002 naik 54,18 persen dibandingkan periode sama 2021 atau menjadi 132,421 juta dolar AS.
"Pada Januari, kontribusi produk kimia ke total ekspor Sumut sudah 13,85 persen atau di atas golongan karet dan barang karet yang hanya 11,95 persen," tukasnya.
Baca Juga:6 Tips Memelihara Kucing di Kos, Anak Rantau Harus Tahu!
Sekretaris Gapkindo Sumut mengakui adanya penurunan ekspor karet Sumut.
Penurunan ekspor akibat produksi yang turun dan termasuk masih adanya gangguan pengapalan sejak adanya pandemi Covid-19.