SuaraSumbar.id - Pendeta Saifuddin Ibrahim menyebut bahwa ada ayat-ayat di dalam alquran yang disebut sebagai biang kerok radikalisme. Atas dasar itu, dia meminta agar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat alquran tersebut.
Dalam video viral yang diunggah di kanal youtube NU Garis Lurus itu, Saifuddin Ibrahim mendukung penuh kebijakan Menag Yaqut soal pengaturan penggunaan pengeras suara baik di masjid maupun musala.
"Saya sudah berulang kali mengatakan kepada menteri agama, dan ini adalah menteri agama yang saya kira toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas," kata Syaifuddin Ibrahim, dikutip dari Suara.com, Senin (14/3/2022).
"Bapak jangan takut untuk mengatakan masalah azan itu. Karena itu urusan menteri agama, kenapa rakyat marah? Nggak usah takut," katanya lagi.
Baca Juga:Geger! Viral Video Seorang Pria Minta Menag Yaqut Hapuskan 300 Ayat Al-Quran, Banjir Kecaman
Selain mendukung pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid, Saifuddin Ibrahim juga menyaranakan Menag untuk mengevaluasi kurikulum sekolah berbasis Islam hingga Pesantren.
"Atur juga kurikulum yang ada di madrasah, hingga perguruan tinggi. Karena sumber kekacuan itu dari kurikulum yang tidak benar. Bahkan kurikulum di pesantren jangan takut dirombak pak," jelasnya.
"Karena pesantren itu bisa melahirkan kaum radikal. Seperti saya ini dulunya radikal. Saya pernah ngajar di Pesantren, jadi saya ngerti pak," sambungnya.
Untuk mencegah orang-orang terhindar dari paham radikalisme. Syaifuddin Ibrahim sampai menyarankan Menag untuk menghapus 300 ayat dari Alquran.
"Kalau perlu pak 300 ayat Alquran yang menjadi pemicu hidupnya intorelan atau radikalisme itu dihapus pak. Karena sangat berbahaya," tegasnya.
Baca Juga:Kecewa dengan Logo Halal Terbaru, Novel Bamukmin: Siapapun di Belakang Yaqut Kami Tidak Akan Mundur
Sontak saja pernyataan Syaifuddin Ibrahim tersebut langsung menuai sorotan dari warganet. Tak sedikit dari mereka justru tak terima dengan saran-saran yang disampaikan pendeta tersebut.
"Jangankan 300, 1 ayat saja tak akan ada kekuatan yang bisa dihapus," ujar akun Moh Choirul**.
"Orang seperti ini merusak kebhinekaan Indonesia," celetuk akun Muja**.
"Semakin ke sini, Islam semakin diinjak-injak. Astagfirullah, sabarkan hati umat beriman di Indonesia ya Allah," ucap akun jalan-jalan liar**.
"Udah parah isi kalimat yang terucapnya. Wajib dipidanakan, karena akan membuat gaduh antar umat beragama," kata akun Achmad Sofi**.
"Mana polisi? Tolong diurus orang ini. Atau umat muslim yang akan bertindak sendiri. Kurang ajar banget nih orang," timpal akun Mohamad Indra.