SuaraSumbar.id - Pemerintah Aceh diminta untuk memaksimalkan pelabuhan ekspor, terutama untuk mengangkut CPO.
Hal tersebut diungkapkan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Fadhli Ali, melansir Antara, Senin (10/1/2022).
"Kita berharap Pemerintah Aceh sungguh-sungguh mengupayakan agar pelabuhan di Aceh dalam mengirim CPO keluar negeri atau ekspor," katanya.
Fadhli mengatakan, harga beli tandan buah segar (TBS) sawit pada tingkat petani Aceh lebih murah dari daerah lainnya. Hal itu disebabkan karena besarnya biaya angkut CPO ke pelabuhan ekspor dari pabrik kelapa sawit (PKS).
Baca Juga:Belum Banyak Warga Tahu Soal Permen PPKS, Begini Respons Nadiem
"Apa tidak malu pemerintah dan juga DPR Aceh membiarkan CPO dari Aceh tetap bergantung pada pelabuhan di luar Aceh untuk pengirimannya," ujarnya.
Pihaknya mendorong Pemerintah Aceh harus memaksimalkan terminal ekspor Aceh seperti pelabuhan Krueng Geukuh Lhokseumawe, dan salah satu pelabuhan di wilayah Barat Selatan Aceh.
Ia meminta Gubernur Aceh segera menandatangani peraturan gubernur (Pergub) tentang pembelian dan penetapan harga kelapa sawit Aceh, karena drafnya sudah difinalkan.
"Kita menunggu keseriusan dan kejelasan dari pemerintah daerah berkaitan dengan Pergub tersebut," ujarnya.
Baca Juga:Dalam Pembelaan, Gaga Muhammad Salahkan Laura Anna yang Tak Pakai Sabuk Pengaman