Kemenag Sumbar Perkuat Moderasi Beragama dengan Revitalisasi Surau

Kementerian Agama diberi mandat sebagai institusi utama (leading sector) dalam membangun kehidupan keagamaan moderat bangsa Indonesia.

Riki Chandra
Kamis, 09 Desember 2021 | 16:25 WIB
Kemenag Sumbar Perkuat Moderasi Beragama dengan Revitalisasi Surau
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi. [Dok.Covesia.com]

“Keempat menghargai kearifan atau budaya lokal. Misalnya jika masyarakat melaksanakan maulid nabi, ziarah kubur kita hargai dan hormati,” kata Kakanwil di hadapan 120 tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat.

Kakanwil juga mengatakan, Sumatra Barat satu dari delapan provinsi yang diberikan anggaran untuk penguatan moderasi beragama sekaligus dijadikan model tahun toleransi dan kerukunan umat beragama. Disebutkan Kakanwil ada ada tiga program yang ditawarkan Sumatra Barat dalam penguatan moderasi beragama ini.

Pertama melalui kurikulum pendidikan, kita pastikan nilai-nilai moderasi beragama sampai ke tenaga pendidik. Kedua melalui bimbingan teknis atau workshop dan pembinaan moderasi beragama bagi ASN, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ketiga, melalui revitalisasi surau di Sumbar.

“Program ini juga sudah kita bicarakan dengan gubernur Sumatra Barat. Karena surau, mesjid dan mushalla kita sudah mulai banyak yang tidak terurus. Pemerintah hanya bisa memberikan bantuan tapi tidak 100 persen mengurus,” terang mantan Kakan Kemenag Padang Pariaman dan Kabupaten Solok ini.

Baca Juga:Menghidupkan Tradisi Bacarito, Cara Pemprov Sumbar Melestarikan Sejarah Minangkabau

“Kita ingin surau dan mesjid ini benar-benar terurus. Sebab dulu di Minangkabau surau-surau itu semarak. Buktinya sekarang, ulama tokoh agama yang ada di surau itu sudah tidak terlihat lagi. Kita ingin surau itu kita revitalisasi atau diberdayakan,” tutur Kakanwil penuh harapan.

Untuk revitalisasi surau ini kita akan rekrut tamatan pesantren tamatan madrasah dan sebagainya yang hafiz dengan kriteria tertentu di mesjid kabupaten satu-satu. Kemudian dilanjutkan di mesjid-mesjid kecamatan.

“Selain sebagai guru ngaji, ustad mereka juga dijadikan konsultan agama. Jika ada masyarakat yang bermasalah mereka akan menjadikan solusinya. Mereka juga disediakan tempat untuk bisa berjualan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak