Miris! Ibu dan Dua Anaknya Terlantar di Bukittinggi, Ngaku Diusir Keluarga

Seorang ibu muda dengan dua orang anaknya terlantar di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Beruntung, wanita yang mengaku berasal dari Pasaman itu diselamatkan Satpol P

Riki Chandra
Kamis, 14 Oktober 2021 | 10:42 WIB
Miris! Ibu dan Dua Anaknya Terlantar di Bukittinggi, Ngaku Diusir Keluarga
Kondisi perempuan beranak dua yang ditemukan terlantar di Bukittinggi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Seorang ibu muda dengan dua orang anaknya terlantar di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). Beruntung, wanita yang mengaku berasal dari Pasaman itu diselamatkan Satpol PP.

Dua anak yang dibawanya masih berusia 8 tahun dan 4 tahun. Seorang anaknya sempat kejang-kejang karena dalam keadaan sakit.

Kepada petugas, wanita itu mengaku pergi karena diusir keluarganya dari Pasaman.

"Petugas kita mendapatkan informasi dari warga, bahwa di salah satu Blok Pertokoan Pasar Aur Kuning, ditemukan seorang ibu dengan dua orang anak yang masih kecil dalam keadaan terlantar," kata Kepala Satpol PP Bukittinggi, Aldiasnur, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga:SD Negeri di Pasaman Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya

Setelah itu, petugas menindaklanjuti dengan mencari keberadaan mereka dan menemukan ketiganya dalam kondisi menyedihkan di sudut blok pertokoan.

"Menurut keterangannya, ibu berusia 29 tahun ini diusir oleh keluarganya di Pasaman karena ada masalah dan hendak menuju Payakumbuh," kata Aldiasnur.

Ia mengatakan, karena kekurangan uang dan anaknya yang sakit, perempuan itu memilih beristirahat di sudut pertokoan.

"Kita menjemput mereka, si anak langsung dibawa ke Puskesmas Nilam Sari untuk diobati dan kita koordinasikan dengan Dinas Sosial Bukittinggi," kata Aldiasnur.

Ia mengatakan, Dinas Sosial Kota Bukittinggi akan mengantarkan kembali perempuan dan anaknya ini ke Pasaman.

Baca Juga:Capaian Vaksinasi Lansia Masih Rendah, Pemkot Bukittinggi Bakal Kunjungi Rumah ke Rumah

"Kita tidak ingin mereka terlantar di Bukittinggi ini, kasihan anak yang sedang sakit itu dipaksakan dibawa oleh ibunya ke tempat yang tidak jelas, resiko buruk juga harus dihindari," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak