SuaraSumbar.id - Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Padahal, kasus pasien Covid-19 di Sumbar sudah mulai melandai.
“Dalam menetapkan level PPKM ada asestmen juga indikator laju penularan, dan indikator kapasitas respons. Di laju penularan ada 3, yakni kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit dan kasus meninggal dunia. Inidaktor kapasitas respons, ada testing, tracing dan treatment dan BOR,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Jumat (10/9/2021).
Pada indikator tersebut, Kota Padang dinilai belum masuk level kuning, makanya masih berada di PPKM level 4.
Tak hanya itu, ada dari tracer yakni Babinsa, Babinkatibmas, tidak menginputkan setiap hari data ke aplikasi silacak. Akhirnya penilaian untuk Kota Padang belum begitu baik.
Baca Juga:Dua Remaja Dilaporkan Hilang Terseret Ombak Pantai Padang
“Kadang, dari tracer sudah memasukkan data, namun karena aplikasi error dan membaca data yang salah akhirnya Padang masih berada di PPKM level 4,” lanjutnya.
Kemudian, pemerintah pusat juga menilai dari survei yang mereka lakukan terkait tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker masih rendah, lalu pergerakan orang juga tinggi di Kota Padang.
“Kita berupaya indikator bisa diturunkan. Karena banyak faktor mobilitas, survei, juga melalui media, pandemi ini ada dan kita harus mencegahnya dengan taat prokes,” jelasnya.
Feri mengungkapkan semenjak awal September kasus Covid-19 di kota Padang mulai melandai. Bahkan sehari tidak sampai di atas 50 kasus positif. Dan kesembuhan selalu di atas 100 orang.
Baca Juga:Diduga Langgar Prokes, 2 Pelaku Usaha di Padang Diamankan Satpol PP