Israel dan Lebanon Saling Serang, Ini Pemicunya

Pesawat Israel menyerang sebuah tempat di Lebanon selatan pada Kamis (5/8/2021).

Riki Chandra
Kamis, 05 Agustus 2021 | 11:04 WIB
Israel dan Lebanon Saling Serang, Ini Pemicunya
Sebuah kendaraan terbakar di perbatasan Israel-Lebanon [Foto: Antara]

SuaraSumbar.id - Pesawat Israel menyerang sebuah tempat di Lebanon selatan pada Kamis (5/8/2021) pagi waktu setempat. Pihak militernya menyebut sebagai lokasi peluncuran roket.

Serangan itu merupakan balasan atas tembakan proyektil ke Israel dari wilayah Lebanon sebelumnya.

Dua roket yang diluncurkan dari Lebanon pada Rabu (4/8) menghantam Israel yang dibalas dengan tembakan artileri.

Ketegangan meningkat di kawasan itu menyusul serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak Israel di Teluk yang diduga dilakukan oleh Iran pekan lalu.

Baca Juga:Amerika Serikat Sita Kapal Tanker Singapura, Ini Penyebabnya

Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket yang diluncurkan dari wilayah selatan Lebanon yang berada di bawah kekuasaan gerilyawan Hizbullah yang didukung Iran. Namun, tidak ada korban jiwa dalam serangan roket itu.

Merespons lebih lanjut tembakan roket itu, militer Israel pada Kamis mengatakan bahwa "jet tempurnya menyerang situs peluncuran dan infrastruktur yang digunakan untuk teror di Lebanon dari mana roket diluncurkan".

Militer Israel menyebutkan pesawat tempur mereka juga menyerang sasaran lain di daerah yang menjadi sumber tembakan roket di waktu-waktu sebelumnya.

TV Al-Manar Hizbullah mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel telah melakukan dua serangan di pinggiran kota Mahmudiya di Lebanon, sekitar 12 kilometer dari perbatasan Israel.

Perbatasan itu sebagian besar sepi sejak Israel berperang pada 2006 melawan Hizbullah yang memiliki roket canggih.

Baca Juga:Kirim Minyak ke Korea Utara secara Ilegal, Kapal Tanker Singapura Disita AS

Namun, faksi-faksi kecil Palestina di Lebanon telah menembak secara sporadis ke Israel pada masa lalu, termasuk dua roket yang diluncurkan ke Israel pada Juli. (Sumber: Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak