Soal Perpanjangan PPKM Darurat di Sumbar, Ini Kata Gubernur Mahyeldi

Pemerintah kota yang terkena kebijakan PPKM darurat di Sumbar telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki indikator penilaian.

Eko Faizin
Sabtu, 17 Juli 2021 | 17:22 WIB
Soal Perpanjangan PPKM Darurat di Sumbar, Ini Kata Gubernur Mahyeldi
Ilustrasi Penyekatan PPKM Darurat. [Antara]

SuaraSumbar.id - Kebijakan PPKM Darurat diperpanjang di Sumatera Barat (Sumbar) belum bisa diputuskan lantaran pelaksanaannya masih dalam tahap evaluasi. Hal tersebut ditegaskan Gubernur Sumbar Mahyeldi.

"Kita baru saja rapat melalui zoom meeting dengan Menko Perekonomian, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Gubernur dan Forkopimda se-Indonesia, belum ada keputusan untuk perpanjangan PPKM di Sumbar," ujar Mahyeldi dilansir dari Antara, Sabtu (17/7/2021).

Menurutnya, dalam beberapa waktu terakhir pemerintah kota yang terkena kebijakan PPKM darurat di Sumbar telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki indikator penilaian atau asesmen di antaranya menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Dengan penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 tersebut diharapkan persentase tingkat keterisian tempat tidur atau BOR bisa diturunkan. Saat ini secara umum BOR di Sumbar 67 persen.

"Kita berharap dengan upaya yang telah dilakukan ini tingkat asesmen Sumbar bisa diturunkan dari level 4 sehingga tidak perlu kebijakan PPKM darurat," katanya.

Selain BOR Sumbar juga sedang berupaya untuk menjaga ketersediaan stok oksigen untuk memasok kebutuhan Rumah Sakit di daerah itu.

"Kemarin kita mendapatkan bantuan dari Gubernur Riau, Syamsuar berupa oksigen sebanyak 30 ton yang merupakan CSR dari PT Indah Kiat," ujarnya.

Bantuan tersebut menambah jumlah stok oksigen di Sumbar sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan Rumah Sakit yang melayani pasien Covid-19.

"Nanti Dinas Kesehatan Provinsi yang mengatur alokasi oksigen untuk Rumah Sakit yang membutuhkan," katanya.

Terkait vaksinasi, Sumbar sudah menghabiskan 900 ribu lebih vaksin yang dikirimkan dari pusat. Stok vaksin di daerah itu benar-benar kosong sehingga butuh tambahan dari pusat.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyinggung tentang Rumah Sakit di kota Bukittinggi yang belum maksimal melakukan konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Dia menyebutkan berdasarkan data, BOR Rumah Sakit di Bukittinggi sudah mencapai 75 persen sementara konversi tempat tidur baru sekitar 15 persen dari target maksimal 40 persen.

Ia mendorong agar konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19 itu bisa ditingkatkan sehingga persentase BOR bisa diturunkan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini