SuaraSumbar.id - Positivity Rate (PR) kasus Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) hari ini, Rabu (7/7/2021) berada di angka 29 persen. Kondisi menjadi masalah serius dan wajib diwaspadai.
"PR Sumbar terus naik, mulai dari 14, 18, 20, 22, dan sekarang 29 persen, ini serius masalahnya. Rumah sakit bisa dicek sudah mulai penuh,” kata Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Andani Eka Putra, disitat dari Covesia.com - jaringan Suara.com.
Menurut Andani, PR Sumbar tinggi disebabkan testing tidak bagus, isolasi mandiri tergolong banyak, dan kepatuhan masyarakat renda. Hal tersebut menyebabkan angka PR Covid-19 di Sumbar menjadi masalah serius.
Faktor kerumunan di hajatan bisa jadi pendorong kasus Covid-19 meningkat. Dia mengatakan, tidak masalah jika di hajatan, tidak digelar makan di tempat.
Baca Juga:Fenomena Langka, Ikan di Danau Diatas Kabupaten Solok Mendadak Jinak dan Mudah Ditangkap
Selain itu, rumah makan dan restoran harus lebih ketat menerapkan prokes. Bila perlu, ancam dengan denda atau ditutup.
“Saya ingin Sumbar jadi contoh penanganan Covid-19, jangan parah dulu baru ribut. Sekarang belum parah silahkan hubungi rumah sakit bagaimana keterisian rumah sakit? Kalau ini terjadi terus kita bisa kacau,” jelasnya.
Selain faktor di atas, PR Sumbar meningkat juga disebabkan langkah tracing mulai menurun dan ini masalah.
“Testing kita otomatis turun kalau tracing kita turun. Sementara indikator kita adalah PR di bawah 10 persen. Kemudian Testing ratenya idealnya 6-8 persen. Tapi hari ini baru 2,8 persen. Kontak tracing kita idealnya 10-15 persen. Kita baru sekitar 3-4 persen, jauh kan?” jelasnya.
Tak hanya itu, seharusnya isolasi mandiri maksimal hanya 20 persen. Tetapi isolasi Sumbar lebih dari 70 persen atau mungkin lebih, katanya.
Baca Juga:Terapkan PPKM Mikro, Kota Padang Tetap Gelar Salat Idul Adha di Masjid