“Kami mulai nanjak Rabu (6/1/2021), lalu sampai Sabtu (9/1/2021) pagi. Kami jalan mulai jam 10 pagi, sampai sebelum magrib, kita camping di sana. Untuk turun lebih cepat, satu hari sudah sampai di bawah lagi,” ungkapnya.
Awalnya, Elfin kesulitan meminta izin dan meyakinkan kedua orang tuanya, bahwa keterbatasan tidak menghalanginya.
“Orang tua khawatir, kalau sesuatu terjadi, nanti kalau ada apa-apa bagaimana, tapi tetap dizinkan juga,” kata Elfin.
Sebelum mendaki gunung, Elfin juga melakukan berbagai persiapan diri, khususnya persiapan fisik dengan olahraga ringan setiap hari.
Baca Juga:Gawat, Panti Asuhan di Padang Jadi Sasaran Aksi Premanisme
Menurutnya, selama perjalanan ke puncak Marapi, rasa letih hilang dengan menikmati pemandangan. Ke depan, Elfin menargetkan bisa mendaki seluruh gunung yang ada di Sumbar, seperti Gunung Singgalang dan Gunung Talamau.
“Untuk disabilitas, tetap semangat jangan pantang menyerah. Walaupun memiliki keterbatasan, kita bisa juga kok seperti kebanyakan orang, bisa mendaki gunung, walaupun caranya berbeda dan lama,” ungkapnya.
Ia juga mengharapkan ada perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap para penyandang disabilitas seperti yang dialami Elfin.