SuaraSumbar.id - Berhati-hatilah dalam memilih jasa penyelenggaraan perkawinan. Setidaknya, pernyataan tersebut tersirat dari pasangan pengantin di Jorong Kapalo Koto, Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Pasalnya mereka harus menanggung malu, lantaran jasa penyelenggara perkawinan yang disewanya tidak profesional. Saat tamu undangan berdatangan, penyedia tenda pelaminan malah tak kunjung menyediakan fasilitas yang dijanjikan sebelum acara resepsi digelar.
"Saya pribadi dan keluarga besar kecewa dan menanggung malu karena kejadian ini, padahal saya telah membayar uang muka sebesar Rp 3 juta," kata mempelai pria Ari seperti dilansir Antara di Bukittinggi, Minggu (23/5/2021).
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (22/5/2021), saat pasangan tersebut melangsungkan acara resepsi pernikahan yang dilakukan di rumah kediamannya bersama keluarga di Kapalo Koto.
Baca Juga:Viral Cewek Joget Depan Pengantin Bikin Heboh Momen Resepsi Pernikahan
Ari mengemukakan, tenda pelaminan yang dipesannya tak kunjung dipasang hingga selesai acara oleh penyedia jasa tersebut. Tak hanya tenda, area resepsi pernikahannya pun hanya diisi beberapa meja tanpa kursi, satu helai karpet, tanpa tabir.
Bahkan yang paling menyedihkan dan membuatnya tak bisa menanggung kekecewaan dan malu, tidak adanya singgasana pelaminan untuk tempat bersanding kedua mempelai.
"Saya marah, kecewa dan malu, tetapi sampai saat ini masih berusaha menjaga nama baik jasa pelaminan yang berada masih berdekatan dengan nagari kami ini," katanya. (Antara)
Dia menambahkan, sebelum acara dimulai, sudah berusaha menghubungi jasa pelaminan. Tetapi, oknum dari jasa penyelenggara perkawinan tetap datang terlambat sekitar pukul 14.00 WIB.
"Jelas kami menolak ketika mereka datang terlambat, akan lebih malu jika mereka kami ijinkan memasang pelaminan di hadapan tamu yang sudah banyak datang," kata dia.
Baca Juga:Rias Pengantin Tak Sesuai Ekspektasi, Kena Azab Mata Bintitan
Ditambahkannya, padahal dia sudah bersusah payah mengantarkan uang muka untuk pelaminan itu sejak tanggal 1 Mei 2021, karena permintaan sang penyedia jasa.
Akhirnya, pengantin baru ini melaksanakan resepsi pernikahan dengan bahan dan peralatan sederhana seadanya dengan memendam rasa kecewa. Peristiwa ini pun akhirnya beredar luas di media sosial, hingga dibagikan sampai 200 kali lebih oleh pengguna medsos di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.