SuaraSumbar.id - Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, betul-betul serius ingin menjadi Kota Literasi UNESCO. Hal ini dibuktikan dengan mempersiapkan proposal pengusulan (dossier) secara matang.
Keinginan menjadikan kota berjuluk “Serambi Mekkah” itu juga disampaikan Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran. Menurutnya, Padang Panjang layak diusulkan menjadi Kota Literasi berskala dunia. Hal ini dikuatkan dengan sejarah dan semangat literasi yang terawat hingga hari ini.
"Kita bisa lihat kehadiran penggiat literasi, komunitas-komunitas, TBM, masyarakat yang menyelenggarakan acara berbasis literasi secara badoncek. Ini perlu menjadi bagian dijelaskan dalam penyusunan dossier,” kata Fadly, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (17/3/2021).
Dia meminta agar penerjemahan istilah-istilah bahasa daerah ke dalam bahasa Inggris tepat. Dengan begitu, ungkapan tersebut mudah dipahami pada dossier dan menjadikan penguatan literasi adat turut menjadi poin.
Baca Juga:Terkait Kasus Bripda AP Tembak Wanita di Riau, Polda Sumbar Turun Tangan
"Perlu juga dijelaskan tokoh-tokoh literasi baik dari dahulu hingga sekarang. Lebih etnic dan struggle, jangan lupa unsur ekonomi kreatifnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang, Alvi Sena mengatakan, program Kota Literasi UNESCO merupakan bagian dari Jaringan Kota Kreatif yang diluncurkan tahun 2004 lalu dan sekarang memilki anggota di bidang kreatif sebanyak tujuh kota.
“Bidang kreatif lainnya adalah Kriya dan Seni Rakyat, Disain, Film, Gastronomi, Seni Media dan Musik,” katanya.
Kota Literasi UNESCO saat ini adalah Barcelona-Spanyol, Milan-Italia, Manchester-Inggris, Seattle, Amerika Serikat, dan Baghdad-Iraq.
Baca Juga:Detik-Detik Polisi Padang Panjang Tembak Teman Kencan, Cewek Open BO