Jalan Tembus Solsel-Dharmasraya Dikebut, Biaya Awal Diusulkan Rp 630 Miliar

Jalan tersebut meliputi dua jalur penghubung, yakni Abai-Sungai Dareh dan Sungai Kunyit-Sungai Rumbai.

Riki Chandra
Jum'at, 12 Februari 2021 | 09:20 WIB
Jalan Tembus Solsel-Dharmasraya Dikebut, Biaya Awal Diusulkan Rp 630 Miliar
Pj Sekda Kabupaten Solok Selatan, Doni Rahmat Samulo. [ist]

SuaraSumbar.id - Pembangunan jalan tembus Solok Selatan-Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) membutuhkan biaya ratusan miliar. Setidaknya untuk tahun ini, pemerintah daerah mengusulkan sebesar Rp 630 miliar.

Proposal usulan biaya pembangunan itu telah disiapkan sesuai persyaratan yang diminta Balitbang Sumbar. Rencananya dibawa dalam rapat bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, pekan depan.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Solok Selatan, Doni Rahmat Samulo mengatakan, tahun ini masyarakat Solok Selatan dapat angin segar dari pemerintah pusat.

Sesuai rencana strategis pembangunan Kemenko Kemaritiman dan Investasi tahun 2021 di wilayah Sumbar, Solok Selatan masuk salah satu daerah yang akan mendapat kucuran dana.

Baca Juga:Terungkap! Adu Jotos 2 Pejabat Solok Selatan Dipicu Kendaraan Dinas

"Tahun ini, rencananya ada Rp 3 triliun anggaran Kemenko Kemaritiman dan Investasi untuk Sumbar pada beberapa proyek strategis. Di antaranya Rp 1 triliun untuk Mentawai, Rp 1,2 triliun untuk fly over Sitinjau Laut, serta Rp 800 miliar untuk Solok Selatan," kata Doni, Kamis (11/2/2021).

Jika tidak ada aral melintang, sebagian besar dana tersebut akan diarahkan untuk memulai pembangunan jalan tembus Solsel-Dharmasraya.

Jalan tersebut meliputi dua jalur penghubung, yakni Abai-Sungai Dareh dan Sungai Kunyit-Sungai Rumbai.

"Andai disetujui pusat, dua jalur tembus itu akan segera terwujud tahun ini. Jika tidak Rp 800 miliar, setidaknya Rp 630 miliar diharapkan jadi terealisasikan," bebernya.

Menurutnya, keberadaan jalan itu akan jadi magnet awal kemajuan masing-masing daerah itu. Dengan aksesibilitas yang lancar, diyakini berdampak positif pada perkembangan kepariwisataan dan perekonomian.

Baca Juga:Padang Batasi Jam Operasional Pelaku Usaha Selama Libur Imlek

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini