Heboh Situs Porno Buku Sosiologi SMA, Nadiem Belum Respon

"Hingga sekarang Mas Nadiem belum merespon kasus ini, berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang responnya sangat sigap."

Riki Chandra
Kamis, 11 Februari 2021 | 13:22 WIB
Heboh Situs Porno Buku Sosiologi SMA, Nadiem Belum Respon
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melaporkan bahwa ada sebuah Buku Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII yang diduga bermuatan situs porno. [ist]

SuaraSumbar.id - Sebuah buku pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII diduga menampilkan situs porno. Hal ini terungkap setelah Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melaporkan kejadian tersebut dan meminta pemerintah menindaklanjutinya.

Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim mengatakan,  situs porno buku Sosiologi SMA itu membahas topik mengenai "Pemberdayaan Masyarakat Kampung Naga" di Jawa Barat. Namun, memberikan tautan situs yang bermuatan pornografi.

"Situsnya: www.kalangsund*.net, coba buka pakai HP. P2G Sampai saat ini (11/2/2021), P2G masih menemukan bahwa situs yang ditautkan di dalam buku resmi siswa tersebut masih berisikan konten porno," kata Satriwan dalam keterangannya.

Saat dicoba membuka situs tersebut melalui handphone, ditemukan bahwa laman kalangsund*.net langsung dialihkan ke situs yang berisi konten kartun dewasa.

Baca Juga:Geger Link Situs Porno di Buku Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII

"Kemdikbud lagi-lagi kecolongan mengenai konten buku yang semestinya bersih dari unsur permusuhan SARA, radikalisme, konten pornografi, dan sebagainya," jelasnya.

Satriwan meminta Mendikbud Nadiem Makarim segera menindaklanjuti dan menarik buku ini dari peredaran. Sebab, ini berpotensi merusak pendidikan dan moral anak bangsa.

"Hingga sekarang Mas Nadiem belum merespon kasus ini, berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang responnya sangat sigap," katanya.

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga diminta untuk memblokir situs tersebut.

Baca Juga:Mendikbud Nadiem Utus 15 Ribu Mahasiswa Bantu Pelajar Belajar Online

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak