SuaraSumbar.id - Ketua Umum Pro Jokowi-Maruf Amin (Projamin), Ambroncius Nababan, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian bernada rasial yang dilakukannya kepada eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Informasinya, Ambroncius Nababan dijemput paksa jajaran penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Mabes Polri.
Hal itu dibenarkan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono. Menurutnya, politisi Partai Hanura itu dijemput polisi sekitar pukul 18.30 WIB, Selasa (26/1/2021).
"Penyidik akan melakukan pemeriksaan kepada AN sebagai tersangka," kata Argo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2021) malam.
Baca Juga:Dibawa Paksa Polisi, Ini Nasib Terbaru Ambroncius Penghina Natalius Pigai
Menurut Dir Tipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Slamet Uliandi, Ambroncius ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik pada Selasa siang.
"Ya betul (sudah ditetapkan sebagai tersangka)," kata Slamet saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri juga telah memeriksa Ambroncius pada Senin (25/1/2021) malam. Saat itu, Ambroncius diperiksa dengan status sebagai saksi.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, penyidik mencecar Ambroncius dengan 25 pertanyaan.
Sebelumnya, Ambroncius menyatakan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia juga mengklaim tak akan melarikan diri.
Baca Juga:Jadi Tersangka Rasis Natalius Pigai, Ambroncius Nababan Langsung Ditangkap
Hal itu diutarakan Ambroncius saat mendatangi Bareskrim Polri pada Senin (25/1/2021) malam. Dia datang lebih awal dari panggilan pemeriksaan penyidik yang telah dijadwalkan.
"Sebagai Ketum Projamin saya terpanggil untuk sampaikan bahwa saya ini bertanggung jawab. Saya enggak lari dan tidak akan ingkar dari hukum karena saya akan hadapi dengan hati yang tulus," kata Ambroncius.
Dalam kesempatan itu, Ambroncius mengakui bahwa dirinya lah pemilik akun Facebook yang mengunggah foto kolase Natalius Pigai dengan potrait Gorila.
Dia menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengklaim tidak berniat melakukan tindakan rasial terhadap masyarakat Papua.
Adapun, Ambroncius berdalih mengunggah foto tersebut dari unggahan orang lain.
"Saya akui itu postingan saya dan sebenarnya gambar itu saya kutip, saya copas (copy paste)," katanya.
Selain itu, Ambroncius juga menjelaskan bahwa perbuatannya itu dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap pernyataan Natalius Pigai yang menolak serta tak percaya dengan vaksin sinovac Covid-19. Dia lagi-lagi berdalih melakukan hal itu tanpa niat berbuat rasial.
"Percakapannya saya yang buat, itu saya akui saya yang buat. Sifatnya itu satire, kritik satire. Kalau orang cerdas tau itu satire itu lelucon-lelucon, bukan tujuannya untuk menghina orang apalagi menghina suku dan agama, tidak ada. Jauh sekali, apalagi menghina Papua," kata dia.
(Suara.com)