Gempa Majene dan Mamuju Merenggut Nyawa, Andi Arief: Bangunkan Presiden

28 peristiwa gempa terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju

Riki Chandra
Jum'at, 15 Januari 2021 | 10:32 WIB
Gempa Majene dan Mamuju Merenggut Nyawa, Andi Arief: Bangunkan Presiden
Tim Basarnas mengevakuasi korban reruntuhan dengan alat seadanya, Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Basarnas]

SuaraSumbar.id - Polisiti Demokrat, Andi Arief, berharap pemerintah bisa menangani dengan cepat dampak kerusakan gempa yang merusak bangunan hingga merenggut nyawa warga Sulawesi Barat.

Gempa yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju ini terjadi Jumat (15/1/2021) dinihari. Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,2.

"Mudah-mudahan dampak gempa merusak "Sulbar" bisa ditangami dengan cepat," tulis Andi di akut Twitternya, Jumat (15/1/2021).

Menurut Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat itu, pemerintah harus bertindak cepat menangani bencana alam seperti gempabumi ini.

Baca Juga:Dampak Gempa Mamuju : Rumah 5 Lantai Ambruk, Jembatan Putus

"Harus ada yang berani membangunkan Presiden dari tidur jika terjadi gempa merusak malam hari. Agar ada tindakan cepat pemerintah dan menteri terkait," kata Andi lagi dalam cuitannya.

Jika pemerintah bergerak cepat sejak malam hari pasca terjadi gempa, paginya langkah penyelamatan akan bisa dilakukan teratur.

"Pagi hari sudah ada langkah kongkret penyelamatan primer dan sekunder. Ujian terbesar itu ada di masa sulit," katanya.

Tangkapan layar cuitan Andi Arief. [Suara/Istimewa]
Tangkapan layar cuitan Andi Arief. [Suara/Istimewa]

Andi juga mengenang peristiwa gempa yang pernah terjadi di era 2004-2011. Menurutnya saat itu, semua musibah alam itu bisa teratasi dengan baik. Bahkan, kata Andi, lembaga internasional dan warga dunia belajar dari keberhasilan itu.

"Indonesia pernah masuk dalam "periode teror" gempa dan tsunami 2004-2011, semua teratasi dg baik di tengah keterbatasan. Lembaga internasional dan warga dunia banyak belajar dari keberhasilan itu. Mudah2an ini bukan "periode teror" kedua. Meski kalau datang tak bisa dihindari," tuturnya.

Baca Juga:Gempa Mamuju : Bangunan Rata Dengan Tanah, Penghuni Belum Bisa Diselamatkan

Sebelumnya, Pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar mencatat ada 28 peristiwa gempa yang tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Namun, ada dua gempa yang merusak. Pertama bermagnitudo 5,9 terjadi hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.35 Wita. Sedangkan gempa kedua dengan magnitudo 6,2 terjadi Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita dinihari.

Sejumlah bangunan dilaporkan roboh akibat gempa 6,2 magnitudo tadi pagi. Sebanyak 3 orang juga dikabarkan meninggal dunia. Kemudian, 24 orang luka-luka dan 2 ribu orang mengungsi.

Bangunan roboh di Mamuju antara lain, Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, dan beberapa rumah warga.

Bangunan di Mamuju ambruk akibat gempa berkekuatan 6,2 Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Istimewa]
Bangunan di Mamuju ambruk akibat gempa berkekuatan 6,2 Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Istimewa]

Sementara di Majene dilaporkan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju yang menyebabkan akses jalan terputus. 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas roboh, dan Kantor Danramil Malunda roboh.

Gempa dirasakan warga cukup kuat di Kabupaten Majene sekitar 5-7 detik. Masyarakat setempat panik dan keluar rumah. Saat ini, masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Kebutuhan mendesak untuk warga saat ini adalah sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, dan terpal.

Pasien Rumah Sakit Mitra Manakarra Mamuju dievakuasi ke lapangan terbuka saat gempa, Kamis 14 Januari 2021 / [Foto Hasri Jack]
Pasien Rumah Sakit Mitra Manakarra Mamuju dievakuasi ke lapangan terbuka saat gempa, Kamis 14 Januari 2021 / [Foto Hasri Jack]

Rumah Sakit Ambruk

Selain kantor gubernur, bangunan hotel dan rumah sakit juga dilaporkan rusak parah. Banyak warga yang memilih bertahan di luar rumah. Karena masih takut gempa susulan.

Enam orang juga dilaporkan tertimbun reruntuhan gedung Rumah Sakit Mitra Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Korban yang dilaporkan terjebak adalah perawat, pasien, dan keluarga pasien.

(Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak