Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 31 Mei 2025 | 18:18 WIB
Songket Balang Manarangi yang terinspirasi dari Harimau Sumatera atau Inyiak Balang. [Dok. Istimewa]

Dari pertemuan itu, ia mendapatkan banyak wawasan, baik mengenai aspek ekologi Harimau Sumatera, kaitannya dengan budaya, hingga mitos yang menyertainya.

"Kolaborasi dengan Yayasan Jejak Harimau Sumatera menjadi fondasi penting dalam penciptaan Balang Manarangi, memperdalam pemahaman akan filosofi dan urgensi pelestarian Harimau Sumatera," ujar Vonny.

Tujuan utamanya adalah menghasilkan karya seni songket yang tidak hanya memukau secara estetika, tetapi juga menyampaikan pesan konservasi yang kuat terhadap satwa endemik pulau Sumatera tersebut.

Nama Balang Manarangi sendiri berasal dari bahasa Minangkabau. “Balang” merujuk pada corak belang Harimau Sumatera, sedangkan “Manarangi” berarti memancarkan cahaya atau bersinar.

"Secara keseluruhan, nama ini menyiratkan keindahan corak harimau yang memukau, sekaligus memancarkan kekuatan dan keagungan," jelas Vonny.

Vonny menegaskan bahwa konsep Balang Manarangi bukan sekadar meniru pola belang harimau, melainkan menangkap esensi satwa karismatik tersebut. Harimau Sumatera adalah simbol kekuatan alam yang menginspirasi nilai keberanian, ketangguhan, dan kewibawaan.

Motif dalam tenunan ini menampilkan interpretasi artistik dari pola belang Harimau Sumatera. Dengan keahlian tinggi para pengrajin, pola tersebut diterjemahkan dalam bentuk desain geometris elegan yang tetap mempertahankan esensi visual.

"Saya terinspirasi oleh Harimau Sumatera betina. Bagi saya, harimau betina adalah sosok induk yang memiliki peran penting dalam proses berkembang biak, terus berjuang menjaga kelangsungan hidup anak-anaknya, meski habitatnya makin menyusut," ujar Vonny.

Teknik yang digunakan dalam penciptaan songket ini adalah tenun tradisional Minangkabau dengan pewarna alami yang rumit, membutuhkan ketelitian serta pengetahuan tinggi. Kompleksitas teknik inilah yang justru menjadi kekuatan dari karya ini.

Konsep Balang Manarangi membawa dua misi besar: melestarikan tradisi tenun songket Minangkabau dan meningkatkan kesadaran akan konservasi Harimau Sumatera.

"Melalui motif yang terinspirasi dari keagungan satwa endemik pulau Sumatera ini, saya berharap konsumen tidak hanya mengenakan kain yang indah, tapi juga membawa semangat untuk menjaga warisan budaya dan konservasi Inyiak Balang," tutup Vonny.

Load More