Sebagai informasi tambahan, wilayah Aceh, terutama Bireuen dan sekitarnya, dalam beberapa tahun terakhir kerap disebut sebagai pintu masuk utama narkotika jaringan internasional ke Indonesia.
Sumatera Barat, sebagai salah satu provinsi yang dilintasi jalur tersebut, kerap menjadi target transit dan distribusi narkoba ke daerah lain.
Kepala BNNP Sumbar mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya pemberantasan narkoba dan tidak ragu melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar mereka.
“Generasi muda harus kita lindungi dari ancaman narkoba. BNNP Sumbar berkomitmen penuh untuk menyelamatkan masa depan bangsa dari kehancuran akibat barang haram ini,” tegasnya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa perdagangan sabu lintas provinsi masih berlangsung aktif dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dari semua pihak.
Kolaborasi antara penegak hukum dan masyarakat menjadi kunci utama untuk menekan angka peredaran narkoba di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.
Peredaran Narkoba di Sumbar Makin Mengkhawatirkan
Dalam tiga bulan terakhir, BNNP Sumbar berhasil menggagalkan beberapa pengiriman dalam jumlah besar, menandakan bahwa provinsi ini kian rentan dijadikan jalur distribusi barang haram.
Pada Maret 2025, empat orang terduga kurir sabu-sabu berhasil diringkus BNNP Sumbar di kawasan Kota Payakumbuh.
Penangkapan itu dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Riki Yanuarfi. Para pelaku yang diamankan berinisial I, H, I, dan S, terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan.
"Penangkapan dilakukan di Jalan Soekarno-Hatta, Koto Nan IV, Kecamatan Payakumbuh Barat," ungkap Riki saat dikonfirmasi, Rabu (7/3/2025).
Dari penggerebekan tersebut, petugas berhasil menyita 7 kilogram sabu yang dikemas dalam tujuh paket besar. Barang bukti itu diduga akan diedarkan ke sejumlah wilayah di Sumbar.
Hingga kini, penyidik masih melakukan pengembangan guna mengungkap jaringan yang lebih luas dari kasus ini.
Pada Januari 2025, BNNP Sumbar juga menggagalkan peredaran 50 kilogram ganja yang dikemas menyerupai paket bumbu dapur khas Minangkabau.
Penangkapan dilakukan di Jalan Raya Bukittinggi-Medan, tepatnya di KM 7 Padang Hijau, Jorong PGRN Naga.
Tag
Berita Terkait
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Aceh Mati Listrik 3 Hari: Bisakah Warga Menuntut Ganti Rugi?
-
Tiga Bulan, Rp1,13 Triliun Narkoba Disita: Kapolda Metro Jaya Janji Sikat Bandar dan Bekingan!
-
Viral! Bobby Nasution Suruh Ganti Pelat Mobil Jadi BK/BB, Ini Alasannya!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Consumer BRI Expo 2025: Solusi Finansial Lengkap & Hiburan Seru
-
Eks Kombatan GAM Tolak Penutupan Tambang Emas Ilegal di Aceh Barat, Ini Alasannya
-
CEK FAKTA: 11 Orang Meninggal Akibat MBG, Benarkah?
-
Samsung Galaxy S25 FE Hadirkan Inovasi Flagship dan Galaxy AI untuk Semua Kalangan
-
Satu Korban Keracunan MBG di Agam Masih Dirawat, Begini Kondisinya