SuaraSumbar.id - Warga Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali merasakan getaran kuat akibat erupsi Gunung Marapi. Peristiwa itu terjadi padai Minggu (4/5/2025) malam.
Warga di Kecamatan Canduang (Agam) dan Batipuah (Tanah Datar) mengaku dikejutkan oleh dentuman keras disertai getaran yang mengguncang rumah mereka sekitar pukul 22.09 WIB.
Kondisi ini membuat masyarakat mengira telah terjadi gempa bumi, karena kaca rumah bergetar cukup keras.
"Kaca rumah warga di daerah Batipuah, Kabupaten Tanah Datar bergetar akibat letusan Gunung Marapi," kata warga bernama Ferix, dikutip dari Antara, Senin (5/5/2025).
Menurut Ferix, letusan Gunung Marapi terasa sangat kuat dan sempat memicu kepanikan. Ia bahkan sempat menyangka telah terjadi gempa karena getaran yang begitu jelas terasa.
“Tadi saya sedang menjemur kain di lantai dua, tiba-tiba kaca jendela rumah bergetar. Saya kira terjadi gempa bumi,” ungkapnya.
Hal serupa dirasakan warga Padang Panjang. Ireli Sofa, warga lainnya, juga menyatakan bahwa kaca rumahnya bergetar keras disertai suara dentuman yang lebih kuat dibandingkan letusan sebelumnya.
"Kaca-kaca rumah bergetar dan terdengar juga dentuman kuat. Sepertinya lebih kuat dari kejadian beberapa hari yang lalu," ujar Ireli.
Kolom Abu Capai 1.000 Meter, PVMBG Keluarkan Peringatan Bahaya
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api menunjukkan bahwa erupsi Gunung Marapi malam itu menyebabkan kolom abu membumbung setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak.
Kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur. Erupsi tercatat berdurasi 45 detik dengan amplitudo maksimum di seismogram.
Menyikapi aktivitas tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa imbauan. Masyarakat dan pendaki diminta tidak mendekati radius tiga kilometer dari kawah aktif (Kawah Verbeek).
Selain itu, warga yang tinggal di lembah atau sepanjang sungai yang berhulu di puncak gunung diminta waspada terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama di musim hujan.
PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker jika terjadi hujan abu guna menghindari risiko gangguan saluran pernapasan atas atau ISPA.
60 KK Korban Banjir Lahar Dingin Segera Direlokasi ke Hunian Tetap
Dalam langkah lanjutan mitigasi bencana, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar juga mengumumkan relokasi 60 kepala keluarga penyintas banjir lahar dingin ke hunian tetap (huntap) terpadu mulai Rabu (7/5/2025).
Berita Terkait
-
Penampakan Langka, Kelinci Belang Sumatera Terekam di Kawasan Konservasi Bukit Barisan
-
Warga di Tanah Datar Meninggal Dunia Usai Ditendang Sapi Kurban Idul Adha
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
-
Tak Sengaja Bertemu Harimau, Pemburu Babi di Agam Gemetaran di Atas Pohon 15 Meter
-
29 Warga Korban Banjir Bandang di Kabupaten Tanah Datar Sumbar Belum Ditemukan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?
-
Semen Padang FC Harus Bangkit Demi Keluar dari Zona Degradasi, Ini Pesan Dejan Antonic