SuaraSumbar.id - Populasi kerbau di Kabupaten Padang Pariaman mengalami tren penurunan setiap tahun.
Pemerintah setempat mencatat bahwa faktor utama penyebabnya adalah lambatnya reproduksi dan tingginya angka pemotongan saat perayaan Lebaran.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zulkhailisman, mengungkapkan bahwa penurunan populasi kerbau terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
“Jika melihat data, populasi ternak kerbau setiap tahun mengalami penurunan,” ujarnya, Minggu (16/2/2025).
Pada 2007, populasi kerbau di Padang Pariaman mencapai 17.800 ekor. Namun, jumlah tersebut terus menurun hingga hanya tersisa 11.277 ekor pada 2024.
Dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 11.121 ekor, terjadi penurunan sebanyak 156 ekor dalam satu tahun terakhir.
Zulkhailisman menjelaskan bahwa tingginya pemotongan kerbau saat Lebaran menjadi salah satu faktor utama berkurangnya populasi.
Selain itu, proses reproduksi kerbau yang lebih sulit dibandingkan sapi juga berkontribusi terhadap lambatnya regenerasi.
“Kerbau memiliki masa bunting yang cukup lama, yaitu sekitar satu tahun, dan tanda-tanda birahinya sulit terdeteksi,” jelasnya.
Baca Juga: Dendam Membara, Pemuda Serahkan Diri ke Polisi Usai Tikam Korban
Selain itu, peternak juga mengalami kesulitan dalam mencari kerbau jantan untuk dikawinkan dengan betina.
Banyak peternak yang memiliki kerbau jantan enggan mengizinkan ternaknya dikawinkan.
Upaya Pemkab: Inseminasi Buatan untuk Meningkatkan Populasi
Untuk mengatasi penurunan populasi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman telah menerjunkan 28 petugas inseminasi buatan (IB) yang tersebar di seluruh kecamatan.
Mereka bertugas membantu peternak dalam proses pembiakan dengan cara menyuntikkan sperma kerbau jantan ke dalam rahim betina.
“Kami juga telah melakukan sosialisasi mengenai tanda-tanda birahi kerbau. Jika peternak melihat tanda-tanda tersebut, mereka bisa segera mendekatkan betina dengan jantan untuk kawin alami atau menghubungi petugas IB,” terang Zulkhailisman.
Berita Terkait
-
Dendam Membara, Pemuda Serahkan Diri ke Polisi Usai Tikam Korban
-
Petani Padang Pariaman Menjerit! Susah Pupuk, Hama Merajalela
-
Viral! Pasutri Curi Motor Bawa Anak 4 Tahun, Suami Kabur Tinggalkan Istri di TKP
-
Dana Transfer Dipotong Rp88 Miliar, Padang Pariaman Lakukan Efisiensi Besar-besaran
-
Gudang Tambak Dibobol, Rp25 Juta Raib! Dua Maling Dibekuk, Satu Buron
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Bantuan Logistik ke Bateh Samuik Pasaman Barat Ditembus Helikopter BNPB, Ini Kata Wali Nagari
-
Kronologi Warga Pasaman Hanyut hingga Ditemukan Tewas, Hilang 2 Hari
-
59 Dapur Umum di Sumbar Masih Beroperasi, Distribusi Ribuan Nasi Bungkus Berlanjut
-
6 Parfum Pria Semakin Berkeringat Semakin Wangi, Bikin Lelaki Makin Percaya Diri!
-
Polisi Gagalkan Penyelundupan 120 Kg Ganja Saat Bencana Sumbar, Mau Diedarkan di Padang-Bukittinggi