Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Kamis, 07 November 2024 | 17:39 WIB
ILUSTRASI - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) saat mengalami erupsi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Marapi dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga sejak Rabu (6/11) pukul 15.00 WIB.

Namun, kondisi jalur evakuasi di sekitar gunung masih belum memadai, dengan satu dari dua jalur utama rusak parah.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, menjelaskan bahwa jalur evakuasi yang rusak terletak di Batang Salasiah, Bukit Batabuah, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam.

“Satu jalur evakuasi yang tersisa pun terancam tidak dapat digunakan karena terkena longsor, dan jembatan yang lain putus akibat banjir bandang beberapa waktu lalu,” ucap Firdaus dalam keterangan persnya.

Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi, BPBD Sumbar Larang Warga Beraktivitas di Radius 4,5 Km

Situasi ini meninggalkan warga Batang Salasiah, dengan populasi sekitar 933 jiwa, dalam keadaan rentan jika terjadi erupsi mendadak.

“Kami telah melaporkan kondisi jalur yang rusak ini beberapa bulan lalu, namun perbaikannya masih belum dilaksanakan,” tambahnya.

Menurut Firdaus, saat ini sekitar 1.300 jiwa di sekitar puncak Gunung Marapi masih melanjutkan aktivitas harian mereka tanpa ada perintah evakuasi dari pihak berwenang.

“Warga di Jorong Gobah dan Batang Salasiah berjumlah hampir 1.300 jiwa masih beraktivitas seperti biasa karena belum ada perintah untuk evakuasi,” tuturnya.

Meskipun belum ada perintah evakuasi, Firdaus mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Baca Juga: Waspada! Status Gunung Marapi di Sumbar Naik ke Level Waspada

“Kami meminta warga selalu berhati-hati karena aktivitas gunung tidak dapat diprediksi dan kondisi jalur evakuasi yang tidak mendukung dapat meningkatkan risiko saat keadaan darurat,” pungkasnya.

Situasi di Gunung Marapi terus dipantau oleh PVMBG dan pihak berwenang setempat, sementara warga setempat dihimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan erupsi.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More