SuaraSumbar.id - Kasus pencabulan di pondok pesantren (Ponpes) Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), jadi sorotan publik. Sebab, korban mencapai puluhan santri laki-laki dan pelakunya adalah dua orang oknum ustaz atau guru di pesantren itu sendiri.
Dua oknum ustaz yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu berinisial RA (29) dan AA (23). Keduanya telah ditahan di sel Polresta Bukittinggi.
Juru Bicara MTI Canduang, Khairul Anwar mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan pemantauan kasus dengan kepolisian. Dalam kesempatan ini, ia juga ingin meluruskan tentang informasi yang simpang siur.
"Salah satunya adalah menyampaikan bahwa terjadi rudapaksa 40 korban. Sebenarnya tidak semua," kata Khairul, Senin (29/7/2024).
Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terakhir, santri korban sodomi hanya berjumlah tiga orang. Untuk santri-santri lainnya hanya mengalami pencabulan di area sensitif.
"Jadi yang kasus sodomi hanya tiga orang, dan sisanya adalah pencabulan di area sensitif, seperti meraba-raba dan lainnya," tegasnya.
Sindikat LGBT
MTI Canduang, lanjut Khairul, sangat serius dalam penanganan kasus ini. Pihaknya akan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dan siapa dalangnya hingga sosok dua pelaku.
"Dugaan sementara saya, Pelaku bagian dari sindikat. Walaupun dalam proses penyelidikan polisi dia tidak mengaku, tapi dari yang kami pantau dan kami amati ini adalah sindikat yang menyusup ke pondok-pondok pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan dengan pola boarding school, tidak hanya pondok pesantren," ungkapnya.
Baca Juga: Oknum Ustaz Cabul di Ponpes Agam Sudah Beristri, Tempat Tinggal Disediakan Pesantren
"Kita mungkin ingat beberapa kasus yang lalu terjadi di beberapa pondok pesantren di Sumbar, setelah kami amati mereka dekat dengan jaringan ini," sambung Khairul.
Ia menyebutkan agar tidak merebak, makanya kasus ini dibongkar. Karena secara psikis korban akan menjadi predator baru.
"Makannya kami bongkar. Ini bukti serius MTI Canduang, kita perang terhadap hal-hal yang mencemarkan apa dalam hal konteks beragama, beradat dan berbudaya terhadap siapa saja melakukan gerakan atau sindikat yang sengaja masuk wilayah lembaga pendidikan," imbuhnya.
Pelaku Korban dari Ponpes Lain
Menurutnya, para pelaku ini memang sengaja masuk ke lembaga pendidikan. Hasil koordinasi dengan kepolisian, pelaku adalah korban dari sindikat jaringan di pondok pesantren lainnya.
"Pelaku ini juga merupakan korban dari salah satu jaringan di pondok pesantren lain kira-kira sekitar tahun 2012. Dan pelaku kedua adalah korban pelaku pertama," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus 2 Ustaz Sodomi Santri, Manajemen Ponpes MTI Canduang Agam Minta Maaf: Kami Bentuk Tim Investigasi Internal!
-
Santri Korban Sodomi Oknum Ustaz di Ponpes Canduang Agam Diasingkan hingga Didampingi Psikolog
-
Ponpes di Canduang Agam Pecat Oknum Ustaz Sodomi Puluhan Santri, Ketua Yayasan: Kami Syok!
-
Gunung Marapi Erupsi, Warga Canduang Koto Laweh Dihujani Abu Vulkanik
-
PERTI Desak Penetapan Syekh Sulaiman Ar Rasuli Jadi Pahlawan Nasional: Pengakuan Kontribusi Inyiak Canduang
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
4 Korban Banjir Bandang Agam Masih Dirawat di RS, Luka Robek hingga Patah Tulang
-
Dimana Lokasi Hunian Sementara Korban Banjir Bandang Agam? Pembangunannya Dikebut Pakai Dana BNPB
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!