Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Minggu, 09 Juni 2024 | 12:35 WIB
ILUSTRASI - Pencarian korban banjir lahar Sumbar diperluas hingga perbatasan Riau. (ANTARA)

SuaraSumbar.id - Basarnas telah resmi mengakhiri operasi pencarian 10 korban yang hilang akibat bencana banjir bandang dan banjir lahar dingin dari Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, mengumumkan penutupan operasi tersebut mulai Sabtu, 8 Juni 2024, menandai berakhirnya masa tanggap darurat.

Dalam konferensi pers, Abdul Malik menyatakan, "Operasi SAR ditutup hari ini. Sudah tidak efektif lagi karena tidak ada tanda-tanda keberadaan korban yang bisa kami temukan."

Menurutnya, keluarga dari korban yang belum ditemukan juga telah mengikhlaskan keadaan, meski dengan berat hati.

Baca Juga: Pemkab Tanah Datar Akhiri Masa Tanggap Darurat Banjir Lahar Dingin, Masuk Masa Transisi Darurat

Pencarian korban sebelumnya telah diperpanjang dan bahkan diperluas ke wilayah Kabupaten Sijunjung dan perbatasan dengan Kuantan Singingi, Riau, namun upaya tersebut tetap tidak membuahkan hasil hingga masa tanggap darurat berakhir.

"Semua unsur yang terlibat dalam operasi SAR telah kembali ke kesatuan masing-masing," tambah Abdul Malik, menegaskan bahwa seluruh operasi kini telah dihentikan dan tim-tim telah ditarik kembali.

Tragedi ini telah merenggut nyawa 63 orang, dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Komunitas lokal dan pemerintah sekarang berfokus pada pemulihan dan dukungan kepada keluarga yang terdampak oleh bencana yang memilukan ini.

Kontributor : Rizky Islam

Baca Juga: Pencarian 10 Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar yang Masih Hilang Dihentikan

Load More