SuaraSumbar.id - Warga Desa Cangkiang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), mendesak pemerintah menormalisasi Sungai Batang Aia Katiak. Mereka khawatir datangnya bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi susulan yang menerjang daerah tersebut.
Aliran Sungai Batang Aia Katiak mengalami pendangkalan pasca diterjang banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
"Banyak terjadi pendangkalan, bahkan ada pohon bambu yang roboh. Termasuk dengan berubahnya alur sungai, kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan," kata seorang warga, Hatta Rizal, Selasa (4/6/2024).
Menurut Rizal, alur sungai yang mengalami pendangkalan itu utamanya berlokasi dari Desa Cangkiang ke arah Bukik Batabuah yang menjadi titik bencana. Persisnya pendangkalan ini dari Jembatan Cangkiang ke Batang Aia Tumbuak.
Ia mengaku sebelumnya ada satu alat berat dari Pemkab Agam yang telah masuk ke sungai dan menormalisasi sungai.
"Namun alat berat itu hanya sebentar saja di sungai, kemudian rusak berhari-hari. Bahkan di awal-awal musibah, kami terpaksa menyewa alat berat untuk pembersihan rumah warga," kata Rizal.
Menurutnya, warga sangat khawatir jika pendangkalan ini bisa mendatangkan bencana mengingat topografi pemukiman di dekat sungai yang berada di tempat rendah.
"Sekarang potensi bahaya itu ada di kampung kami, sebab di daerah lain sungainya sudah dikeruk dan dalam, sementara kami yang berada di bawah, masih dangkal dan butuh normalisasi," kata dia.
Desa Cangkiang menjadi salah satu daerah terdampak saat kejadian banjir lahar dingin. Sedikitnya, 55 rumah digenangi air dan lumpur.
Sementara puluhan hektare lahan pertanian juga rusak ditimbun material. Di arah hilir dari perkampungan, terdapat sebuah embung besar yang saat ini tengah dikeruk alat berat dari BWS Sumbar.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Indonesia di Ambang Bencana Megathrust? Ini Daftar 13 Wilayah Paling Terancam
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
Jakarta dan Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Sampai 1 April, BNPB Lakukan Rekayasa Cuaca
-
Tragedi Tornado AS: 33 Tewas, Ratusan Luka, Bencana Meluas!
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
-
Harga Bitcoin Diramal Tembus USD 250.000, Robert Kiyosaki: Beli yang Banyak, Jangan Jual
Terkini
-
Kebakaran Pabrik Karet di Padang: 17 Jam Proses Pemadaman Api, Tim Inafis Olah TKP!
-
7 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Cek Nomor HP Kamu Biar Dapat Saldo Gratis!
-
BRI Cetak Rekor, Portofolio Keuangan Berkelanjutan Capai Rp796 Triliun
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam