SuaraSumbar.id - Ahli geologi, Ade Edward, menyarankan tiga langkah mitigasi untuk pemangku kepentingan dalam upaya mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
"Pertama, resettlement pemukiman di Kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Marapi yang dilakukan dengan penataan kawasan nagari berbasis mitigasi bencana," kata Ade Edward yang juga Direktur Eksekutif Patahan Sumatra Institute (PSI) itu, Senin (3/6/2024).
Kedua, ia menyarankan kawasan daerah aliran sungai dan sempadan sungai zona rawan banjir lahar dan erupsi Gunung Marapi dikonversi menjadi kawasan konservasi, dan buffer zone sebagai peredam ancaman banjir lahar dingin yang juga mempunyai nilai ekonomi tinggi (green economic).
Terakhir, pihaknya menyarankan pembangunan sabo dam serta infrastruktur pengendalian aliran banjir lahar debris flow harus terencana baik guna mencegah risiko banjir lahar Gunung Marapi.
Ade mengatakan saran tersebut merupakan hasil dari pokok-pokok pikiran yang menjadi isi Deklarasi Padang II, atau kelanjutan Deklarasi Padang I pada 2005 yang berisikan pokok pikiran mengenai mitigasi gempa dan tsunami di Ranah Minang Sumbar.
Ade menjelaskan penataan dilakukan dengan memindahkan pemukiman warga yang berada di dalam sempadan sungai rawan banjir lahar ke lokasi lain yang relatif lebih aman di dalam nagari (desa) yang sama.
Daerah sempadan sungai yang rawan banjir lahar dialihkan menjadi kawasan konservasi yang produktif dengan menanam jenis vegetasi yang dapat berfungsi sebagai peredam banjir lahar sekaligus memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat setempat (green economic).
"Dengan upaya ini diharapkan dapat meminimalisir risiko bencana banjir lahar dan erupsi Gunung Marapi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar gunung," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Cuaca Buruk, Helikopter Tim Pemantau Lahar Gunung Marapi Gagal Terbang dari Bukittinggi
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
-
Update Banjir Lahar Dingin Sumbar: Korban, Kerusakan, Penyebab dan Imbauan BNPB
-
Banjir Sumbar Telan Korban Jiwa, Akun Jokowi hingga Anies Belum Ucapkan Belasungkawa
-
Diterjang Banjir Bandang, Masjid di Sumbar Masih Berdiri Kokoh
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Padang Siapkan Tsunami Drill Skala Besar, 200 Ribu Warga Bakal Dilibatkan Ikut Simulasi Bencana!
-
Bantah Oknum Pegawai Terjerat Kasus Tanah hingga Diperiksa Polisi, BPN Bukittinggi: Tidak Ada!
-
QLola by BRI Jadi Bagian dari Transformasi Strategis Menuju Model Universal Banking
-
Jadwal Samsat Keliling dan SIM Keliling Kota Padang Hari Ini, Nggak Perlu Repot ke Kantor!
-
Klasemen Sementara BRI Super League 2025-2026, Semen Padang FC Peringkat 11