Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 15 Mei 2024 | 18:56 WIB
Ilustrasi - Jalanan di area Lembah Anai. [DEFRI CANDRA /Riau Online]

SuaraSumbar.id - Bencana banjir bandang yang memutus akses jalan nasional Padang-Bukittinggi via Lembah Anai membuka peluang untuk mengusulkan pembangunan jalan layang dan reaktivasi jalur kereta api di kawasan tersebut.

Ekonom dari Universitas Andalas Padang, Prof. Elfindri, menyoroti pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi potensi bencana serupa di masa depan.

"Kalaupun jalan terban dibangun kembali, diyakini tidak mungkin bisa lebih lebar dari sebelumnya. Apalagi potensi banjir bandang di masa depan bisa saja terjadi," kata dia, dikutip Rabu (15/5/2024).

Prof. Elfindri menyarankan pembangunan jalan layang dan reaktivasi jalur kereta api sebagai solusi jangka panjang.

"Putusnya akses jalan via Lembah Anai dan jalan-jalan utama lainnya tidak hanya berpengaruh terhadap sektor ekonomi, tapi juga sektor pariwisata dan pertanian," tambahnya.

Pengamat transportasi Yostrizal menekankan perlunya solusi jangka pendek segera, seperti pembangunan jembatan darurat untuk minimal mengembalikan arus lalu lintas.

"Pembuatan jalur darurat harus memikirkan banyak hal karena kawasan di sekitar Lembah Anai masih berpotensi longsor dan banjir bandang," jelasnya.

Di lokasi bencana, setidaknya ada lima alat berat dikerahkan oleh Pemprov Sumbar dan bantuan dari HKI untuk proses normalisasi kawasan Lembah Anai.

Pengerjaan ini sudah berjalan sejak dua hari lalu, dengan fokus pada normalisasi sungai dan pembangunan akses alternatif bagi pejalan kaki.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, Thabrani, mengungkapkan bahwa penanganan kedaruratan fungsional jalan akan selesai dalam waktu kurang dari satu bulan.

"Dengan dukungan alat yang memadai kita usahakan bisa lebih cepat lagi," katanya melalui pesan WhatsApp.

Kontributor : Rizky Islam

Load More