Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Selasa, 14 Mei 2024 | 17:09 WIB
Kafe Xakapa, salah satu destinasi kafe yang populer di Lembah Anai, Sumatera Barat, telah mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang yang menerjang pada Sabtu, 11 Mei 2024. [X]

SuaraSumbar.id - Kafe Xakapa, salah satu destinasi kafe yang populer di Lembah Anai, Sumatera Barat, telah mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang yang menerjang pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Lokasi kafe yang berada di Jalan Raya Padang-Bukittinggi ini sebelumnya dikenal karena pemandangannya yang indah dan atmosfer yang sangat cocok untuk berfoto, membuatnya menjadi spot favorit bagi pengunjung.

Banjir bandang, yang dipicu oleh hujan berintensitas tinggi, telah menyebabkan Sungai Batang Anai meluap, memutuskan total jalan Padang-Bukittinggi dan merusakkan sejumlah objek wisata serta tempat makan yang berada di tepi sungai. Di antaranya adalah objek wisata pemandian Mega Mendung, Rumah Makan Berkah, dan Kafe Xakapa.

Kerusakan yang dialami Kafe Xakapa sangat parah; sebuah video yang beredar menunjukkan bahwa seluruh bangunan kafe tersebut hilang, tersapu oleh derasnya arus banjir.

Struktur yang dulu berdiri megah kini luluh lantah, meninggalkan sedikit sampai tidak ada sisa sama sekali.

Kejadian ini telah menggugah kesadaran akan pentingnya penilaian risiko dan manajemen bencana di lokasi-lokasi wisata yang berdekatan dengan area rawan banjir.

Kafe Xakapa, yang pernah ramai dikunjungi dan diabadikan dalam berbagai potret, kini hanya tinggal kenangan diantara puing-puing yang ditinggalkan oleh alam.

Kafe Xakapa, salah satu destinasi kafe yang populer di Lembah Anai, Sumatera Barat, telah mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang yang menerjang pada Sabtu, 11 Mei 2024. [X]

Pemerintah lokal dan komunitas terdampak saat ini tengah berupaya untuk memulihkan area tersebut dan mencari solusi untuk menghindari bencana serupa di masa depan.

Selain itu, upaya penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur juga menjadi fokus utama untuk mengembalikan akses dan perekonomian lokal.

Kontributor : Rizky Islam

Load More