Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Selasa, 14 Mei 2024 | 13:58 WIB
Kondisi pascabanjir di Tanah Datar. Hingga Senin (13/5) sebanyak 29 orang korban banjir bandang di daerah itu masing dinyatakan hilang. (ANTARA/Etri Saputra)

SuaraSumbar.id - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanah Datar telah menyebabkan kerugian materil dan non-materil yang signifikan, termasuk kerusakan pada ratusan rumah dan fasilitas umum, serta hilangnya nyawa dan harta benda.

Data terkini dari posko utama tanggap darurat banjir pada Senin, 13 Mei 2024 pukul 18.00 WIB, mengungkapkan dampak yang parah dari bencana ini.

Sejumlah 74 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan berat, 125 rumah rusak sedang, dan 16 rumah tercatat hanyut terbawa arus.

Selain itu, 18 rumah mengalami kerusakan ringan dan 29 jembatan rusak. Dampak bencana ini juga meluas ke infrastruktur, dengan 355,011 hektare lahan pertanian, 43 ekor hewan ternak, 3 tempat ibadah, 1 fasilitas pendidikan, dan 33 unit irigasi mengalami kerusakan. Kendaraan pribadi juga terkena dampak, dengan 116 motor dan 51 mobil dilaporkan rusak.

Dari sisi korban jiwa, 21 orang dilaporkan meninggal dunia, 12 orang hilang, dan 20 orang mengalami luka-luka. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tanah Datar, Yusrizal, menyatakan bahwa tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan masih terus bekerja keras di lapangan untuk menangani dampak bencana.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah mengkoordinasikan berbagai upaya respons darurat, termasuk pembersihan fasilitas umum dan rumah warga di berbagai lokasi terdampak, serta operasi pencarian dan evakuasi korban hilang.

Di antaranya, unit Damkar dari beberapa kota telah dikerahkan untuk membantu upaya pemulihan di Simpang Manunggal Nagari Lima Kaum, Mandahiliang, dan Batu Banyak Nagari Paninjauan.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari usaha kontinu Pemkab Tanah Datar untuk mengurangi dampak lanjutan dari bencana ini, serta mendukung proses pemulihan bagi warga yang terdampak.

Kontributor : Rizky Islam

Load More