Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 02 April 2024 | 16:50 WIB
Ilustrasi perusakan.

SuaraSumbar.id - Insiden perusakan terjadi di kantor Wali Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan pada Jumat, 29 Maret 2024 sekitar pukul 22.00 WIB.

Peristiwa ini melibatkan ratusan orang dari masyarakat setempat yang melakukan aksi pemalangan dan perusakan fasilitas kantor.

Menurut Kapolsek Koto XI Tarusan, AKP Donny Putra, Selasa (2/4/2024), insiden tersebut bermula dari kegiatan program bimbingan psikologis yang diadakan oleh Lembaga Gugah Nurani Indonesia (GNI) untuk anak-anak yang terdampak bencana banjir dan longsor.

Program ini bertujuan untuk mencegah trauma psikologis pada anak-anak yang terlibat. Sebagai bagian dari program, Lembaga Gugah Nurani Indonesia juga membagikan bingkisan bantuan sosial berupa beras, indomie, gula, dan minyak sayur kepada anak-anak yang aktif mengikuti kegiatan.

Baca Juga: Ini 5 Daerah di Sumbar dengan Jumlah Rakyat Miskin Tinggi

Kegiatan pembagian bantuan sosial ini, yang berlangsung hingga pukul 20.00 WIB pada hari yang sama, rupanya menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat lain yang tidak menerima bantuan.

"Kekecewaan ini kemudian berubah menjadi aksi massa yang melibatkan sekitar 350 orang, mencakup ibu-ibu, pemuda, remaja, dan anak-anak," kata Donny Putra.

Situasi di kantor Wali Nagari Duku kemudian memanas, mengakibatkan kerusakan pada beberapa alat di kantor tersebut.

Personel gabungan dari polsek Koto XI Tarusan dan Koramil 07 Tarusan segera bertindak untuk mengendalikan situasi dengan melakukan pencerahan bersama tokoh masyarakat setempat.

Beruntung, upaya tersebut berhasil menenangkan massa, dan situasi secara perlahan kembali kondusif. Masyarakat pun secara bertahap meninggalkan lokasi kejadian, dan akses ke kantor Wali Nagari Duku akhirnya dapat dibuka kembali.

Baca Juga: Kerugian Akibat Banjir Bandang di Pesisir Selatan Capai Rp1 Triliun

Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya komunikasi dan distribusi bantuan sosial yang adil dan transparan untuk mencegah miskomunikasi dan ketidakpuasan di masyarakat.

Kontributor : Rizky Islam

Load More