SuaraSumbar.id - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang, Sumatera Barat, mengumumkan perpanjangan operasi pencarian korban bencana alam di Kabupaten Pesisir Selatan hingga Sabtu, 16 Maret 2024.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menyatakan keputusan ini diambil menyusul adanya korban yang masih belum ditemukan pasca-serangkaian bencana alam yang melanda daerah tersebut.
"Operasi pencarian dan penyelamatan ini kami perpanjang atas permintaan Bupati Pesisir Selatan dan karena status tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah daerah hingga 21 Maret 2024," ungkap Abdul Malik, Kamis (14/3/2024).
Operasi SAR yang telah berlangsung sejak 7 Maret 2024 itu fokus pada tiga lokasi utama: Kecamatan Koto XI Tarusan, Kecamatan Sutera, dan Kecamatan Bayang, yang masing-masing mengalami bencana berupa banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Tawarkan Pekerjaan untuk Ahli Waris Korban Bencana di Padang Pariaman
Abdul Malik menyebutkan bahwa hingga saat ini, tim gabungan berhasil menemukan 24 korban meninggal di ketiga lokasi tersebut.
Saat ini, masih terdapat lima korban lagi yang belum ditemukan, dengan rincian tiga orang di Langgai, satu orang di Tarusan, dan satu lagi di Sungai Batang Bayang.
"Kami akan terus berupaya mencari korban hingga waktu operasi berakhir pada Sabtu mendatang," kata Abdul.
Dalam operasi pencarian ini, Basarnas Padang bekerja sama dengan tim SAR dari Bengkulu, Jambi, dan Medan, serta dukungan dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, pemadam kebakaran, Palang Merah Indonesia (PMI), Pramuka, dan berbagai unsur kebencanaan lainnya.
Keputusan untuk memperpanjang operasi pencarian diharapkan dapat memberikan harapan bagi keluarga korban untuk menemukan anggota keluarganya yang hilang akibat bencana alam di Pesisir Selatan.
Baca Juga: Upaya Pencarian Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Masuki Hari Kedelapan Tanpa Hasil
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Tanpa Tunggu Lama! Rano Karno Langsung Tancap Gas Atasi Banjir Jakarta
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Klaim Giant Sea Wall Bisa Atasi Abrasi dan Banjir Rob, Pengamat: Kalau Dibiarkan, Jakarta Bisa Tenggelam
-
Banjir Masih Rendam 11 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakarta, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
-
Jalur Alternatif Banjir Kaligawe Semarang Februari 2025, Pengendara Diimbau Lewat Sini
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Tragis! Siswa SD di Sijunjung Tewas Kesetrum Saat Pasang Umbul-umbul HUT Kabupaten
-
Usai Kalahkan Persita, CEO Semen Padang FC: Ini Titik Balik Kami
-
Solid dan Kompak, Kunci Semen Padang Bungkam Persita di Kandang Sendiri
-
Kronologi Bocah 10 Tahun Tertembak Senapan Angin di Rumah Dinas Puskesmas, Peluru Bersarang di Kepala
-
Pecah Telur! Rosad Setiawan Akhiri Paceklik Gol 22 Laga dengan Gol Spektakuler