SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), akan mengupayakan mengganti lahan pertanian masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.
Pernyataa itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar. Menurutnya, pembiayaan nanti akan masuk dalam tanggap darurat BPBD.
Lahan pertanian yang akan menjadi prioritas khusus tanaman tanaman pangan. "Bayangkan kalau mereka beralih profesi. Bagaimana dengan pangan? Jadi, sangat wajar jika mereka dapat penggantian," kata Rusma, Rabu (13/3/2024).
Banjir dan longsor dipicu hujan deras pada Kamis (7/3/2024) lalu. Dari 15 kecamatan di Pesisir Selatan, hanya Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dan Lunang yang tidak terdampak.
Banjir merendam 6.982 hektare lahan pertanian masyarakat yang terdiri dari 5.900 hektare sawah dan seluas 892 hektare lahan palawija. Kemudian, 5.016 ekor ternak hanyut, 444 ekor ternak besar dan sisanya ternak kecil.
Banjir juga merusak 10 pengaman tebing sungai. Sebanyak 37 daerah irigasi. Dari jumlah itu 26 daerah irigasi mengalami rusak ringan dan 11 sisanya terpantau dengan kondisi rusak berat.
Selama ini, kata Rusma, petani adalah tulang punggung perekonomian daerah. Dari sisi lapangan usaha sektor pertanian menjadi penyumbang utama terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Demikian juga dari sisi konsumsi, mengingat sebagian besar mata pencaharian rumah tangga di Pesisir Selatan adalah petani dan pelaku usaha produk pertanian, sehingga layak mendapat perhatian serius.
"Saat rapat koordinasi saya tekankan pada BPBD untuk memasukan lahan pertanian dalam tanggap darurat," ujar bupati.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Madrianto mengungkapkan, dari total lahan pertanian tanaman pangan yang terdampak, 25 persen di antaranya adalah memasuki masa panen.
Kondisi itu tidak hanya berdampak negatif pada pendapatan petani, tapi juga terhadap produksi gabah. Apalagi periode Maret-Mei ini Pesisir Selatan diprediksi bakal memasuki panen raya.
"Ini tentu menjadi perhatian serius kami. Begitu juga dengan peternak," tuturnya.
Selain melalui mekanisme tanggap darurat, pemerintah kabupaten menjadikan petani yang terdampak banjir masuk skala prioritas penerima bantuan benih dan pupuk.
Pemerintah kabupaten telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mengganti lahan pertanian yang rusak melalui anggaran Kementerian Pertanian, karena banjir kali ini telah ditetapkan sebagai bencana provinsi.
Sean selama ini belum ada penggantian langsung dari kementerian terkait lahan yang terdampak bencana. Di lain sisi kementerian selalu meminta petani meningkatkan indeks pertanaman untuk mengejar swasembada.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kim Jong Un Dikabarkan Akan Eksekusi 30 Pejabat karena Gagal Tangani Banjir dan Longsor
-
Banjir dan Longsor di Sumbar Renggut 19 Nyawa, 7 Orang Masih Hilang di Pesisir Selatan
-
Sejumlah Wilayah Sulawesi Utara Berpotensi Cuaca Ekstrem Tiga Hari ke Depan, BMKG Imbau Warga Waspada Banjir dan Longsor
-
Antisipasi Banjir dan Longsor di Akhir Tahun, BNPB Siapkan Logistik Bagi Pemda yang Bersiaga
-
Tak Cuma Uang Tunai dan Barang, Indonesia Juga Kirim Tenaga Medis Bantu Korban Bencana di Pakistan
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Komitmen BRI untuk Dunia Bola Nasional: Sponsori GFL Series 3
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Letusan hingga 800 Meter
-
Pemkab Dharmasraya Target 10.000 NIB Selama 2025
-
SIMA Prestasi Unand 2025 Bebas Biaya Pengembangan Institusi, Berikut Syaratnya!
-
Warga Padang Panjang Juga Dapat Sapi Kurban Presiden Prabowo, Lebih Besar dari Padang Pariaman!