Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 15 Februari 2024 | 18:47 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi persnya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024). [Suara.com/Bagaskara]

SuaraSumbar.id - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan keprihatinan terhadap hasil quick count Pilpres 2024 yang menunjukkan keunggulan signifikan pasangan calon nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam sebuah konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, pada Rabu (14/2), Hasto mengungkapkan bahwa terdapat fenomena overshooting, di mana suara yang diperoleh Prabowo-Gibran dinilai berlebihan.

Mengacu pada istilah yang sering digunakan dalam ekonomi, overshooting merujuk pada keadaan yang melampaui batas normal.

Hasto menarik analogi dengan Pemilu 1997 era Soeharto di Timor Timur, saat suara Golkar melonjak drastis menjadi 84,70 persen, sedangkan rivalnya, PDI, hanya memperoleh 13,49 persen dan PPP 1,82 persen.

Baca Juga: Quick Count: Tak Ada Kaesang Effect, PSI Cuma Dapat 2,69 Persen Suara

"Kami melihat nampak adanya fenomena overshooting. Ini pernah terjadi di Timor Timur pada Pemilu 1997," kata Hasto, menegaskan bahwa kejadian serupa tampaknya terulang di Pemilu 2024.

Perbedaan signifikan antara hasil penghitungan suara dalam negeri dengan exit poll di luar negeri menjadi salah satu indikator fenomena tersebut.

Menurut Hasto, pemilih di luar negeri cenderung tidak terpengaruh oleh isu-isu domestik atau upaya pengaruh terhadap pencoblosan melalui bantuan sosial (bansos), sehingga Prabowo-Gibran gagal memenangkan suara mayoritas dari mereka.

"Exit poll di luar negeri itu mencerminkan tidak adanya operasi bansos, tidak adanya operasi intimidasi, tidak adanya operasi keterlibatan dari institusi-institusi negara," jelas Hasto.

Sebagai langkah tindak lanjut, Hasto mengusulkan kepada Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk membentuk tim khusus yang bertugas mengumpulkan bukti dan data terkait berbagai dugaan kecurangan selama Pilpres 2024.

Baca Juga: Seruan PDIP ke Massanya: Terapkan Kesabaran Revolusioner, Kita Melawan

"Untuk itu kami akan mengusulkan kepada Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud agar dibentuk suatu tim khusus," ujar Hasto, menandaskan komitmen PDIP dalam menegakkan integritas dan keadilan proses pemilu.

PDIP, sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia, menunjukkan sikap kritis dan proaktif dalam menghadapi hasil pemilu yang dirasa belum sepenuhnya mencerminkan kehendak rakyat secara jujur dan adil.

Pembentukan tim khusus diharapkan dapat membawa kejelasan dan memastikan bahwa setiap suara dalam Pilpres 2024 dihitung dengan benar dan adil.

Kontributor : Rizky Islam

Load More