SuaraSumbar.id - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengungkapkan keheranannya atas anomali yang terjadi dalam perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, baik dalam Pileg maupun Pilpres, berdasarkan hasil quick count sementara.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung High End, Jakarta, pada Kamis (15/2/2024), Ganjar menyoroti perbedaan signifikan antara perolehan suara partai pengusungnya, PDI Perjuangan (PDIP), dalam Pileg yang menempati posisi teratas, dan posisi terakhir yang ditempati oleh dirinya bersama Mahfud MD dalam Pilpres.
"Hasil dari quick count perolehan PDIP saya kira masih tinggi ya, kalau enggak salah masih nomor satu ya," kata Ganjar, mengacu pada dominasi PDIP dalam Pileg 2024.
Namun, dia menemukan adanya ketidaksesuaian ketika perolehan suara dirinya bersama Mahfud MD justru berada di posisi terakhir dalam Pilpres, di bawah pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Satu KPPS Meninggal Dunia saat Makan di TPS
"Agak anomali dengan suara saya," ujar Ganjar, menyatakan keheranannya atas situasi tersebut.
Menurut Ganjar, kondisi ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan signifikan tersebut.
"Maka hari ini sedang diselidiki oleh kawan-kawan. Mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya, sepertinya split tiketnya agak terlalu lebar," ungkapnya.
Hasil quick count Litbang Kompas per pukul 14.25 WIB, yang mencakup 95,15 persen data dari seluruh TPS di Indonesia, menunjukkan Prabowo-Gibran memimpin dengan 58,54 persen suara, diikuti oleh Anies-Muhaimin dengan 25,29 persen, dan Ganjar-Mahfud dengan 16,17 persen.
Sementara itu, untuk Pileg, PDIP menduduki peringkat pertama dengan 16,31 persen suara, diikuti oleh Golkar, Gerindra, PKB, dan partai-partai lain dengan persentase suara masing-masing.
Baca Juga: Satu KPPS Meninggal Dunia, Sempat Pingsan saat Penghitungan Suara
Ganjar Pranowo mengharapkan penyelidikan yang dilakukan dapat memberikan klarifikasi atas anomali yang ditemui, dan memastikan integritas serta keadilan dalam proses demokrasi Indonesia. Kejadian ini menyoroti kompleksitas dinamika politik dan pemilihan di Indonesia, serta pentingnya analisis mendalam terhadap perilaku pemilih dan strategi kampanye.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Satu KPPS Meninggal Dunia saat Makan di TPS
-
Satu KPPS Meninggal Dunia, Sempat Pingsan saat Penghitungan Suara
-
Partai Apa Saja yang Nikmati Efek Ekor Jas Anies, Prabowo, dan Ganjar?
-
PDIP Diprediksi Menang Pemilu 2024, Tapi Jumlah Suaranya Turun Dibanding 2019
-
Amerika Serikat Ucapkan Selamat ke Indonesia: Kami Tak Sabar Bekerjasama dengan Presiden Baru
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
Terkini
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam
-
Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan
-
Sering Pakai Lipstik? Begini Cara Cegah Bibir Kering
-
Kumpulan 5 Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Tautan Saldo Gratis!