SuaraSumbar.id - Hasil quick count Pemilu 2024 mengungkap fenomena "efek ekor jas", di mana popularitas dan elektabilitas calon presiden dan wakil presiden berpengaruh terhadap perolehan suara partai politik pengusung.
Lembaga survei telah merilis data sementara yang menyoroti bagaimana partai-partai politik menikmati manfaat dari figur yang mereka dukung dalam pemilihan presiden.
Dalam konteks psikologi politik, "efek ekor jas" merujuk pada dampak positif yang diperoleh partai politik dari popularitas calon yang mereka usung, yang pada akhirnya meningkatkan suara partai dalam pemilihan legislatif.
Pemilu 2024 menampilkan tiga poros calon presiden dan wakil presiden bersama partai politik pendukung mereka, yaitu:
Baca Juga: PDIP Diprediksi Menang Pemilu 2024, Tapi Jumlah Suaranya Turun Dibanding 2019
1. Kubu Anies-Muhaimin, didukung oleh Partai Nasdem, PKB, PKS, dan Partai Ummat.
2. Kubu Prabowo-Gibran, didukung oleh Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, Gelora, dan PSI.
3. Kubu Ganjar-Mahfud, didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Hasil quick count dan real count KPU menunjukkan bahwa PDIP, sebagai partai pengusung Ganjar-Mahfud, memimpin dengan perolehan suara tertinggi, meskipun persentasenya mengalami penurunan dibandingkan pemilu sebelumnya. Di kubu Anies-Muhaimin, PKB mencatat elektabilitas paling tinggi, diikuti oleh Partai Nasdem dan PKS.
Sementara itu, di kubu Prabowo-Gibran, Partai Golkar menempati posisi teratas, mengungguli Gerindra yang merupakan partai asal calon presiden.
Fenomena ini menarik karena menunjukkan bahwa dukungan kepada calon tidak selalu secara langsung mengalihkan suara ke partai asal calon tersebut. PSI dan Partai Gelora, meskipun mendukung Prabowo-Gibran, terlihat kesulitan untuk lolos ke Senayan.
Menurut data dari berbagai lembaga survei seperti Indikator Politik Indonesia, Populi Center, dan Litbang Kompas, PDIP, Golkar, dan Gerindra menempati posisi tiga besar dalam perolehan suara Pemilu Legislatif 2024, dengan PKB dan Nasdem mengikuti di belakangnya.
Baca Juga: Anomali! Anies-Cak Imin Kalah, Suara PKB di Pemilu 2024 Malah Naik
Efek ekor jas menjadi faktor penting dalam strategi partai politik untuk mengoptimalkan perolehan suara mereka dalam pemilu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
PDIP Diprediksi Menang Pemilu 2024, Tapi Jumlah Suaranya Turun Dibanding 2019
-
Anomali! Anies-Cak Imin Kalah, Suara PKB di Pemilu 2024 Malah Naik
-
Amerika Serikat Ucapkan Selamat ke Indonesia: Kami Tak Sabar Bekerjasama dengan Presiden Baru
-
Prabowo-Gibran Unggul Quick Count, PDIP: Kami Justru Lebih Bersemangat Ungkap Kecurangan
-
Insiden Surat Suara Tertukar Pilpres 2024
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
Terkini
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam
-
Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan
-
Sering Pakai Lipstik? Begini Cara Cegah Bibir Kering
-
Kumpulan 5 Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Tautan Saldo Gratis!