SuaraSumbar.id - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menyoroti opsi yang dimiliki oleh kubu pasangan calon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), dan pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam merespon hasil quick count Pilpres 2024.
Hasil sementara menunjukkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memimpin dengan margin signifikan.
Umam menyatakan bahwa kedua kubu memiliki dua pilihan: "Menerima dengan legowo hasil Pilpres yang selama ini mereka yakini akan diwarnai kecurangan, atau bersikap tegas melakukan perlawanan," ujar Umam, Kamis (15/2/2024).
Namun, beliau juga mempertanyakan apakah kedua kubu masih memiliki keyakinan pada integritas Mahkamah Konstitusi (MK), mengingat lembaga tersebut telah dituding tidak etis dan memiliki konflik kepentingan.
Jika memilih jalur perlawanan, kedua kubu harus memenuhi syarat pengajuan sengketa Pemilu yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) sesuai dengan Pasal 286 UU No.7 tahun 2017 dan aturan Bawaslu.
"Mereka harus bisa menghadirkan data, informasi dan bukti-bukti TSM di 50 persen wilayah provinsi di Indonesia," kata Umam, menegaskan tantangan dalam membuktikan pelanggaran tersebut.
Umam menambahkan, bahkan jika berhasil menghadirkan bukti, kedua kubu harus siap dengan konsekuensi berhadapan dengan pemerintahan baru selama lima tahun ke depan, terutama jika mereka tidak percaya pada kredibilitas MK.
"Apakah partai-partai pendukung kubu 01 dan 03 siap dengan konsekuensi untuk berhadap-hadapan dengan kekuasaan baru hingga memaksa mereka harus berpuasa dari kekuasaan lima tahun ke depan?" tanya Umam.
Analisis Umam menunjukkan bahwa dengan perbedaan suara yang signifikan antara kubu 02 dan kedua kubu lainnya, serta adanya indikasi split ticket voting yang cukup fatal, terutama di basis-basis tradisional PDIP seperti Jawa Tengah dan Bali, kemungkinan besar kedua kubu "terpaksa menerima" hasil Pilpres 2024.
Baca Juga: Begini Cara Prabowo-Gibran Membobol Kandang Banteng
Umam juga mengindikasikan bahwa partai-partai kelas menengah dan bawah akan cenderung "mencari selamat" pasca kontestasi, menimbang dampak dari pilihan politik oposisi terhadap soliditas internal dan potensi gangguan eksternal.
"Ini bukan sekadar pragmatisme, tetapi juga cara mereka bertahan dari keterpurukan dan kehancuran kekuatan politik," pungkasnya, menggarisbawahi tantangan dan pertimbangan yang dihadapi kedua kubu dalam menentukan langkah selanjutnya.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Begini Cara Prabowo-Gibran Membobol Kandang Banteng
-
Di Pilpres Jeblok Tapi PDIP Bakal Menang Pemilu, Ganjar Akui Rasakan Keanehan
-
Partai Apa Saja yang Nikmati Efek Ekor Jas Anies, Prabowo, dan Ganjar?
-
Anomali! Anies-Cak Imin Kalah, Suara PKB di Pemilu 2024 Malah Naik
-
Amerika Serikat Ucapkan Selamat ke Indonesia: Kami Tak Sabar Bekerjasama dengan Presiden Baru
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Terkini
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!
-
Galaxy Z Fold7 Hadir Lebih Tipis dan Tetap Kokoh Setelah Melewati Tes Uji 500 Ribu Kali Lipatan
-
Polda Sumbar Perketat Pengawasan Tol Padang-Sicincin, Kenapa?