Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 06 Februari 2024 | 18:50 WIB
Kampus UNP. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Video seorang perempuan mengumpati ulah mahasiswa buang sampah sembarangan viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Nagari Talang Maur, Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).

Perempuan itu menyebutkan bahwa aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di nagari tersebut. Dia menyebut aksi mahasiswa tidak beretika.

Dalam video yang dibagikan Instagram @reporter.minang, perempuan itu menceritakan perbuatan mahasiswa KKN dari UNP. Dia emosi karena mahasiswa membuang sampah ke halaman rumahnya.

"Iko kurang aja. Ndak ado yang ba utak. Diantaan saroknyo ka rumah den, ka halaman rumah den malam cako. Sedangkan sarok den se ndak ta angkek dek den do (Ini kurang ajar. Tidak ada otak. Diantarkan sampah ke rumah saya, ke halaman saya malam tadi. Sedangkan sampah saya sendiri tidak terangkat)," katanya, dikutip Selasa (6/2/2024).

Baca Juga: Tragis! Remaja Laki-laki Tewas di Jurang Ngarai Sianok Bukittinggi

Dia mengatakan bahwa mahasiswa KKN itu telah ditegur oleh warga untuk tidak membuang sampah ke halaman rumah orang. Namun, mahasiswa itu menjawab dan berjanji akan membuangnya nanti.

Gara-gara tak kunjung dibuang, perempuan itu pun menemui mahasiswa dan meminta segera membuang sampah itu dari halamannya rumahnya.

"Ndak carito. Ang angkek kini. Awak kuliah. Utak ndak ado. Babuek lo sarupo urang kayo. (Tidak ada cerita. Buang sekarang. Kalian kuliah. Otak tidak ada)," katanya lagi.

Sekretaris UNP, Erian Joni, pun mengomentari video tersebut. Menurutnya, si perempuan dalam video terlalu berlebihan hingga menjadikan hal tersebut konten media sosial.

"Kalau (menurut) saya terlalu berlebihan. Kok sampai ke media sosial. Kalau kita ikuti kronologisnya (permasalahan), sudah selesai," katanya kepada SuaraSumbar.id, Selasa (6/2/2024).

Baca Juga: Oknum Polisi Polda Sultra Terjerat Kasus LGBT Pengembangan dari Polda Sumbar, Ini Kata Kabid Humas

Erian Joni mengatakan, jika sudah sampai ke media sosial, tentu sudah masuk ke ranah pencemaran nama baik. Seharusnya, hal itu dibicarakan dengan baik-baik, tapi seolah-olah yang bersangkutan menghakimi mahasiswa.

Menurut Erian Joni, peristiwa itu terjadi saat mahasiswa selesai menggelar kegiatan hingga membawa sampah dengan dus dan berserakan. "Rencananya sampah itu mau dibakar. Tidak mungkin membakar sampah malam-malam, karena takut menimbulkan kegaduhan," jelasnya.

Mungkin karena kelelahan karena acara yang melibatkan masyarakat selesai larut malam, mahasiswa pun berjanji akan membersihkannya pagi hari.

"Saya tidak habis pikir kok sampai segitunya warga. Saya rasa ini hanya oknum warga yang suka bermedia sosial," katanya.

Paginya, kata Erian Joni, mahasiswa itu membersihkan sampah sekitar pukul 10.00 WIB. Lalu ada seorang warga memanggil salah satu peserta KKN tersebut.

"Di sanalah baru terjadi konflik. Hingga keluar kata-kata kasar dari seorang warga ini. Kemudian memancing emosi warga lain dan ikut berkata-kata kasar kepada mahasiswa kita," tuturnya.

Usai ribut, beredar video yang diunggah oleh perempuan tadi. Menurutnya, perempuan dalam video bisa dikatakan seorang Tiktoker.

"Ini sangat merugikan. Tapi kami tidak akan mengubrisnya. Ini masalah kecil yang dibesar-besarkan. Sekali lagi lagi kami tidak menggubris yang nantinya malah memperuncing masalah," ucapnya.

Kontributor : B Rahmat

Load More