SuaraSumbar.id - Para siswa yang terdampak erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mendapatkan program trauma healing atau proses penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis dari jajaran Polresta Bukittinggi.
Program proses penyembuhan itu dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 12 Batang Silasiah, Kabupaten Agam.
"Hari ini kami melakukan trauma healing kepada anak-anak yang berada di atas radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi," kata Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessy Kurniati, Rabu (17/1/2024).
Kombes Yessy mengatakan, pemulihan trauma tersebut melibatkan psikolog dari Biro Sumber Daya Manusia Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar hingga personel TNI.
Ia mengatakan, pemulihan trauma tersebut ditujukan agar mentalitas peserta didik yang berada di luar radius 4,5 kilometer atau turut terdampak erupsi Gunung Marapi tetap terjaga dan stabil.
"Tujuannya jelas agar mental anak-anak ini tidak terganggu dengan adanya bencana erupsi Gunung Marapi," katanya.
Selain di sekolah dasar, kegiatan yang sama juga dilakukan para psikolog di posko pengungsian Gunung Marapi dengan harapan mentalitas masyarakat yang terdampak bencana tetap stabil.
Tidak hanya pemulihan trauma, para psikolog dari Polda Sumbar bersama personel TNI juga membekali anak didik terkait langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan jika terjadi bencana alam seperti erupsi Marapi.
Terpisah, dokter dari Puskesmas Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Muhammad Gazali mengatakan pemerintah bersama pihak terkait melakukan pemeriksaan kesehatan gratis terhadap warga yang terdampak erupsi Gunung Marapi, khususnya di sekitar posko lapangan Nagari (Desa) Bukik Batabuah.
Baca Juga: Alasan Lambatnya Proses Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik versi Anggota DPR RI
"Ini merupakan respons pemerintah menyikapi bencana alam yang terjadi. Selain itu setiap bulan Puskesmas Canduang juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga di sini," katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjut dia, pada umumnya masyarakat yang diperiksa didiagnosa mengalami hipertensi atau darah tinggi, sakit perut, batuk, hingga mengalami tingkat kecemasan berlebihan akibat letusan Marapi. (Antara)
Berita Terkait
-
Warga Sekitar Aliran Sungai Gunung Marapi Waspada Ancaman Ancaman Lahar Dingin
-
Sempat Tertimbun Longsor, Jalan Sumbar-Riau Mulai Bisa Dilewati
-
Kecelakaan Beruntun di Silaing Padang Panjang, Truk Tabrak 4 Kendaraan
-
Andre Rosiade Sebut Wacana Koalisi Anies-Ganjar Wujud Kecemasan Prabowo Menang Satu Putaran: Minyak Bertemu dengan Air!
-
158 Warga Agam Terdampak Erupsi Gunung Marapi, 21 Orang Mengungsi
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Didesak Usut Kayu dari Mentawai yang Terdampar di Lampung
-
5 Sunscreen Wardah untuk Umur 40 Tahun ke Atas, Bikin Kulit Sehat dan Glowing
-
Update Korban Bencana Sumatera 6 Desember 2025: 914 Orang Meninggal Dunia, 389 Belum Ditemukan
-
Jembatan Darurat di Palembayan Agam Hanyut, Air Sungai Meluap Lagi
-
93 Sekolah di Agam Liburkan Siswa hingga 22 Desember, Murid SD Paling Banyak