Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 14 Januari 2024 | 19:08 WIB
Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo (kiri) bersalaman dengan Capres nomor urut satu, Anies Baswedan (kanan) saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Langkah politik Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, memberikan kesan seolah-olah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadapi petahana bayangan.

Hal ini disampaikan Ketua Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) dan Deputi Santri Milenial di Timnas AMIN, Ahmad Rouf Qusyairi, dalam diskusi daring Polemik Trijaya 'Awasi Kecurangan Pemilu' pada Sabtu, 13 Januari 2024.

"Meski tidak secara langsung berhadapan dengan petahana, dukungan Jokowi terhadap paslon 02 terasa nyata di lapangan," ungkap Rouf.

Ia mengakui bahwa ada potensi kecurangan di setiap pemilu, dan pentingnya upaya untuk meminimalisir potensi kecurangan tersebut untuk menjaga kualitas demokrasi.

Baca Juga: Strategi Anies - Ganjar Akan Paksa Pilpres 2024 Berlangsung 2 Putaran

Timnas AMIN, lanjut Rouf, menggalang partisipasi publik melalui gerakan Kentongan Perubahan sebagai simbol peringatan berbasis kebajikan lokal.

"Kami mengajak rakyat untuk mengawasi pemilu di semua tahapan karena indikasi kecurangan sangat nyata," kata Rouf.

Ia menjelaskan bahwa kentongan, yang sudah familiar di Indonesia, dijadikan simbol dalam gerakan ini.

"Kentongan ini digunakan di kampung-kampung sebagai tanda bahaya, seperti perampokan, kebakaran, atau banjir," tambahnya.

Rouf mengungkapkan bahwa gerakan ini telah mendapat respon positif dari masyarakat, dengan ribuan kentongan telah diproduksi dan dibagikan secara gratis.

Baca Juga: Pilpres 2 Putaran, Anies - Ganjar Bakal Koalisi karena Dizalimi dan Mau Selamatkan Demokrasi

Tujuan dari gerakan ini adalah untuk memberikan tanda peringatan jika terdapat indikasi kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS).

Menghadapi Pilpres 2024, Rouf mengajak masyarakat, khususnya pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, untuk datang ke TPS dengan membawa kentongan pada tanggal 14 Februari, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kecurangan.

"Dengan cara ini, kita bisa langsung memberikan peringatan jika terjadi kecurangan, tanpa terjebak pada prosedural," ucap Rouf, menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu.

Kontributor : Rizky Islam

Load More